Indomaret
Kacang Kawangkoan Santje Ponto, Hasil Bermitra dengan Indomaret yang Berbuah Manis
Kisah perjuangan seorang ibu bernama Santje Nortje Ponto (57). Indri Nogat Kacang yang kini mengisi rak-rak ratusan gerai Indomaret.
MANADO - Di balik setiap gigitan renyah Kacang Kawangkoan Belimbing dan legitnya Indri Nogat Kacang yang kini mengisi rak-rak ratusan gerai Indomaret, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu bernama Santje Nortje Ponto (57).
Bermodalkan ratusan ribu rupiah, ia membuktikan bahwa kegigihan seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari Ranotana Weru, Manado, Sulawesi Utara, mampu menembus batas mimpi.
Tahun 2010 menjadi titik balik bagi Santje. Ia memilih kacang sebagai bahan baku utama karena melihatnya sebagai sebuah peluang usaha yang harus digarap. Namun, perjalanan awalnya tidak mudah. Ia mengakui, masa-masa memulai usaha ini sangat sulit.
"Memang awalnya sangat sulit," kenang Santje. Ia tidak berjalan sendiri. Bantuan tangan dari Pemerintah Kota Manado, terutama dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta partisipasi aktif dalam berbagai pelatihan, menjadi jangkar yang menguatkan usahanya.
Dukungan ini membuka jalan, membuatnya mampu menjalankan usahanya dengan lebih baik.
Semangat Santje tidak pernah padam.
Kini, dari dapurnya di Manado, ia mampu memproduksi hingga 250 pak produk dalam sehari, dibantu oleh hampir 10 orang karyawan.
Prosesnya berjalan penuh ketelitian, mulai dari pembersihan kacang, pengolahan, pengemasan, hingga akhirnya siap didistribusikan.
Ketika usahanya mulai menapak ke jenjang yang lebih tinggi, perasaan haru dan bahagia menyelimutinya.
Kesempatan untuk diterima sebagai pemasok di toko-toko, khususnya Indomaret, adalah momen yang luar biasa baginya. Awalnya, produknya ia pasarkan di toko oleh-oleh dan pasar modern di Sulawesi Utara.
Lalu, ia mulai menjajaki penjualan secara daring sebelum akhirnya berani menawarkan ke supermarket terdekat.
Kemitraan dengan Indomaret ini membawa dampak yang tak terbayangkan. Produk Kacang Kawangkoan Belimbing dan Indri Nogat Kacang kini telah tersedia di 524 gerai Indomaret di seluruh Sulawesi Utara. Produk lokal Manado ini telah menjangkau Kota Bitung, Gorontalo, Minahasa, dan Minahasa Selatan.
Keberhasilan usaha ini juga menjadi berkah bagi keluarganya. Santje yang memiliki satu anak kini tersenyum bangga. "Puji Tuhan Alhamdulillah anak saya sekarang sudah menjadi sarjana,” ujar dia.
Ia merasa bersyukur telah menjadi mitra UMKM Indomaret. Puncak kebanggaan itu datang pada tahun lalu. Ia diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk mewakili Kota Manado, Sulawesi, bahkan Indonesia, dalam Pameran di Washington DC, Amerika.
Pengalaman ini mengukuhkan status produknya sebagai UMKM yang patut diperhitungkan.
Meskipun telah mencapai ratusan toko, mimpi Santje belum berhenti. Ia berharap produk kacangnya dapat dijual di luar Sulawesi Utara, melintasi pulau hingga ke Jawa.
Mengakhiri kisahnya, Santje tak lupa memberikan suntikan motivasi agar mengambil langkah serupa. “Saya mendorong teman-teman UMKM lain di Manado dan Sulawesi Utara agar berani memasarkan produknya ke Indomaret, karena peluangnya sangat besar.”
Kisah Santje Ponto adalah bukti nyata bahwa dengan kegigihan, dukungan, dan keberanian bermitra, sebuah usaha sederhana dari dapur rumah bisa menghasilkan buah manis dan membawa produk lokal ke panggung yang lebih besar. (Advertorial)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Thread Tribun Manado, Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
