Apotek di Sulawesi Utara Ramai Didatangi Warga, Obat Flu dan Batuk Laris Manis

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah apotek di Sulawesi Utara dalam beberapa hari terakhir terpantau ramai didatangi warga. 

Lonjakan pembeli terutama terlihat pada obat-obatan flu dan batuk, seperti Ambroxol serta Deksametason.

Fenomena ini juga terjadi di Apotek Kayra, Desa Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. 

Pemilik apotek, Muhammad Arif Wibisono, S.Farm., Apt, mengungkapkan bahwa masyarakat lebih banyak mencari obat pereda gejala flu dan batuk dibanding biasanya.

“Beberapa hari ini memang terjadi peningkatan jumlah pembeli, khususnya untuk obat flu dan batuk. Obat yang paling dicari warga antara lain Ambroxol dan Deksametason. Bahkan stoknya harus kami tambah karena cepat habis,” jelas Arif.

Menurut Arif, ramainya pembelian kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang sering berubah.

"Sehingga banyak warga mengalami gangguan kesehatan seperti flu, batuk, dan demam," terang dia. 

Apotek Kayra sendiri mencatat peningkatan jumlah pengunjung hampir dua kali lipat dibanding hari-hari normal.

Pihak apotek mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat.

Juga mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika gejala flu atau batuk tidak kunjung membaik.

"Mari kita jaga kesehatan kita saat ini," jelasnya.

Tentang Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, atau C.

Berbeda dengan pilek biasa, flu menimbulkan gejala lebih berat seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, batuk kering, dan kelelahan ekstrem.

Penularannya terjadi melalui droplet saat batuk atau bersin, serta bisa menyebar lewat tangan atau benda yang terkontaminasi.

Karena itu, menjaga kebersihan diri menjadi kunci utama pencegahan.

Meski sering dianggap penyakit musiman, influenza bisa berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis.

Komplikasi yang ditimbulkan dapat berupa bronkitis, pneumonia, hingga memperburuk kondisi jantung atau asma.

Inilah sebabnya pencegahan melalui pola hidup sehat, penggunaan masker, dan vaksinasi influenza sangat dianjurkan.

Dalam sejarah, influenza pernah menimbulkan pandemi besar.

Yang paling mematikan adalah Flu Spanyol 1918 yang disebabkan oleh virus H1N1 dan menewaskan hingga 100 juta orang di seluruh dunia, termasuk ratusan ribu jiwa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Pandemi lain juga tercatat, seperti Flu Asia 1957, Flu Hong Kong 1968, dan Flu Babi 2009.

Setiap kali muncul, virus influenza menunjukkan kemampuannya untuk bermutasi dan menyebar cepat ke berbagai negara.

Hingga kini influenza tetap dianggap ancaman kesehatan global, meski lebih sering hadir dalam bentuk wabah musiman.

Sifat virus yang mudah bermutasi membuat vaksin flu harus diperbarui setiap tahun.

Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan yang sejalan dengan panduan WHO dan Kemenkes:

• Pola hidup bersih dan sehat (PHBS): cuci tangan, mandi setelah kontak dengan orang sakit, hindari menyentuh wajah.
• Menjaga daya tahan tubuh: tidur cukup, makanan bergizi, olahraga.
• Gunakan masker: khususnya di tempat umum atau bila dekat dengan orang sakit.
• Vaksinasi influenza: tersedia setiap tahun, biasanya disesuaikan dengan strain virus terbaru (karena virus flu cepat bermutasi). (Ren)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Fakta-Fakta Orang Tua Murid Aniaya Guru di Belang Mitra: Korban kena Tampar di Kepala