Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Diplomat Muda Meninggal

Akhirnya Terungkap Hasil Autopsi Jenazah Diplomat Arya Daru, Ada yang Aneh

Penjelasan hasil autopsi yang diumumkan di Polda Metro Jaya, mengungkap bahwa terdapat luka-luka di tubuh Arya.

Editor: Alpen Martinus
Dok. Facebook Arya Daru Pangayunan
DIPLOMAT - Diplomat Muda Kemlu RI Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Berikut hasil outospi jenazahnya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian diplomat Arya Daru (39) masih banyak diceritakan banyak orang.

Pasalnya, masih banyak yang belum percaya bahwa Arya Daru meninggal tanpa keterlibatan orang lain.

Termasuk keluarga diplomat Arya Daru pun demikian.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Siapa Pengubah Arah CCTV di Kost Arya Daru, Ternyata Sosok Ini yang Memintanya

Diplomat adalah seseorang yang ditunjuk oleh suatu negara untuk mewakili dan menjalankan hubungan diplomatik dengan negara lain atau organisasi internasional.

Mereka bertugas untuk menjaga hubungan baik, bernegosiasi, dan memajukan kepentingan negara mereka di forum internasional. 

Meskipun Polda Metro Jaya telah menyatakan bahwa Arya mengakhiri hidupnya sendiri, keluarga merasa ada kejanggalan yang belum terungkap.

Salah satu hal yang menjadi sorotan keluarga adalah temuan senyawa CTM (Chlorpheniramine) dalam hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Tim forensik adalah kelompok ahli yang menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk mengumpulkan, memeriksa, dan menganalisis bukti-bukti terkait suatu kejadian, seringkali dalam konteks kejahatan atau insiden lain yang memerlukan investigasi.

Mereka bekerja untuk mengungkap fakta, mengidentifikasi pelaku, dan menyajikan bukti yang valid untuk keperluan hukum. 

Hal ini dinilai aneh, mengingat Arya tidak memiliki riwayat alergi yang membutuhkan konsumsi obat antihistamin tersebut.

Dilansir dari Bangkapos.com dan TribunnewsBogor.com, keluarga mempertanyakan mengapa senyawa CTM ditemukan dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya, padahal tidak ada alasan medis yang jelas untuk konsumsi obat tersebut.

Temuan ini dianggap mencurigakan dan memunculkan dugaan bahwa mungkin ada hal lain yang terjadi sebelum kematiannya.

Dokter Forensik RSCM, Yoga Tohijiwa, dalam penjelasan hasil autopsi yang diumumkan di Polda Metro Jaya, mengungkap bahwa terdapat luka-luka di tubuh Arya.

Di antaranya adalah luka terbuka di bibir bagian dalam, lecet di wajah dan leher, serta memar di wajah dan lengan kanan atas yang diduga akibat kekerasan tumpul.

Luka-luka tersebut disebut sebagai hasil dari gerakan memanjat, kemungkinan besar saat Arya berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu.

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved