Profil Alfred Denny Djoike Tuejeh, Purnawirawan Jenderal TNI Bintang 3, Putra Kawanua Minahasa Sulut

TRIBUNMANADO.CO.ID - Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purnawirawan) atau Letjen TNI (Purn.) Alfred Denny Djoike Tuejeh, S.H., M.Si., merupakan seorang pensiunan perwira tinggi (Pati) TNI dari matra Angkatan Darat (AD).

Denny lahir tanggal 5 Desember 1965 di Desa Tataaran, Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Denny merupakan salah satu lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Artileri Medan (Armed).

Semasa dinasnya, Denny pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam XIII/Merdeka yang berada di Manado, Sulut.

Ia juga terlibat dalam operasi gabungan polisi-militer yang disebut Operasi Madago Raya (Operasi Tinombala) untuk penangkapan kelompok terorispada beberapa waktu lalu di Sulawesi Tengah.

Letjen Alfret Denny Djoike Tuejeh resmi pensiun sebagai Pati TNI AD dengan pangkat terakhir Letjen (Bintang 3) pada tahun 2023.

Jabatan terakhir Denny di institusi militer Indonesia sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjenad).

Selepas purnatugas dari TNI, jenderal bintang 3 ini kemudian terjun ke dunia politik.

Pada Pilkada 2024, Denny dipercaya untuk maju mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur atau cawagub Sulut oleh PDIP.

Denny berpasangan dengan kader PDIP Steven Kandouw.

Mereka diusung oleh 3 partai politik, di antaranya PDIP, Partai Hanura, dan Partai Gelora.

Pada Pilgub Sulut 2024 lalu, Denny harus bertarung dengan purnawirawan jenderal TNI lainnya, yakni Mayjen TNI (Purn) Yulis Selvanus Komaling (YSK) yang diusung Partai Gerindra sebagai calon gubernur (cagub).

Namun, kubu Denny harus mengakui kekalahan karena hanya meraih 459.673 suara, sedangkan YSK meraih 539.039 suara.

Selengkapnya, simak riwayat pendidikan militer hingga rekam jejak karier Letjen Alfret Denny Djoike Tuejeh sebagai anggota TNI :

Pendidikan Militer

Akmil (1988)