Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Detik-detik Intel Kodim dan Polisi Sita Bendera One Piece yang Dikibarkan Jelang HUT RI

Pengibaran bendera One Piece ini ramai dibicarakan jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.

Editor: Indry Panigoro
(Tangkap Layar Youtube Warta Kota Production)
BENDERA ONE PIECE - Tampak pemasangan bendera bajak laut dari anime One Piece oleh warga menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus beredar dalam beberapa video di TikTok dengan keterangan 'simbol matinya keadilan dan kekuasaan yang korup' DPR RI menyebutnya berbahaya bentuk makar tapi pakar tidak setuju. 

Bendera ini bahkan tampak dikibarkan di pagar rumah, mobil, truk pengangkut barang bahkan di kapal-kapal nelayan.

Namun, fenomena ini bisa menjadi blunder jika tidak memahami aturan hukum yang berlaku.

Bagi masyarakat perlu adanya perhatian lebih dalam kasus ini pasalnya pengibaran bendera fiksi tersebut justru bisa berujung pidana.

One Piece bukan sekadar kisah petualangan bajak laut.

Serial manga dan anime karya Eiichiro Oda ini memuat nilai-nilai yang kuat tentang kebebasan, perlawanan terhadap ketidakadilan, hingga solidaritas dalam persahabatan.

Bendera Jolly Roger milik Monkey D Luffy bahkan dianggap sebagai lambang harapan dan perjuangan oleh para penggemar setianya dikenal sebagai Nakama.

Tak heran jika menjelang peringatan kemerdekaan RI, sebagian warga memilih mengekspresikan semangat kebebasan itu lewat bendera bajak laut fiksi tersebut.

Namun, polemik pun mencuat ketika bendera ini dikibarkan berdampingan atau bahkan menggantikan posisi bendera Merah Putih.

Anggota DPR RI Kritik Pengibaran One Piece

Fenomena pengibaran bendera One Piece memicu respons serius dari Firman Soebagyo, anggota DPR RI Fraksi Golkar.

Ia menyebut tren tersebut sebagai cerminan lunturnya pemahaman ideologi Pancasila di kalangan anak muda.

“Ini bukan sekadar gaya atau hiburan. Ada kemerosotan wawasan kebangsaan yang perlu segera ditangani,” paparnya, Kamis (31/7/2025).

Firman mendorong agar pendidikan ideologi dan moral kembali digalakkan sejak usia dini.

Menurutnya, kurikulum dari SD hingga SMA perlu menanamkan nilai-nilai kebangsaan secara lebih intensif dan relevan.

Ia juga menyoroti potensi provokasi di sektor transportasi, terutama di kalangan sopir truk dan pelaku angkutan umum.

Firman menduga ada pihak tertentu yang sengaja mendorong penyebaran simbol bajak laut sebagai bentuk propaganda terselubung.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved