KM Barcelona Alami Musibah
5 Fakta Dampak Insiden KM Barcelona: 6 Kapal PT SPI Tak Beroperasi, ABK Dirumahkan
Aktivitas pelayaran enam kapal milik PT Surya Pacific Indonesia untuk sementara dihentikan. Kondisi ini terjadi usai pembekuan dokumen.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID – Aktivitas pelayaran enam kapal milik PT Surya Pacific Indonesia untuk sementara dihentikan.
Kondisi ini terjadi usai pembekuan dokumen resmi perusahaan oleh Kementerian.
Tak hanya berdampak pada perusahaan, kebijakan ini membuat para awak kapal kehilangan pekerjaan secara mendadak.
Berikut lima fakta terkait situasi tersebut:
1. Pembekuan DOC Jadi Pangkal Masalah
Penyebab utama penghentian operasional adalah pembekuan Document of Compliance (DOC) PT Surya Pacific Indonesia oleh pihak Kementerian.
Pembekuan ini disebut sebagai buntut dari kasus menyangkut KM Barcelona 5 yang terjadi sebelumnya.
2. Enam Kapal Tak Diizinkan Melaut, Terparkir di Manado
Enam kapal perusahaan kini hanya bisa bersandar di Pelabuhan Manado.
Dengan tidak adanya izin berlayar, seluruh aktivitas pelayaran dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan.
3. Para ABK Dirumahkan, Tak Ada Aktivitas di Kapal
Para awak kapal, termasuk yang bertugas di KM Barcelona, kini kehilangan pekerjaan sementara.
Kapten KM Barcelona, Ralstynmas Lahutung, mengungkapkan bahwa 13 ABK dari kapalnya telah dirumahkan.
"Kalau di kapal kami ada 13 ABK yang bekerja dan semuanya saat ini dirumahkan untuk sementara," ujarnya.
4. Tekanan Ekonomi: ABK Harapkan Kapal Segera Berlayar
Para ABK berharap agar kapal segera bisa kembali beroperasi, sebab pekerjaan tersebut menjadi satu-satunya sumber penghasilan bagi keluarga mereka.
"Semua berharap kapal bisa berlayar kembali karena ada keluarga di rumah yang dinafkahi.
Jadi kami mohon bantuan doa dari masyarakat agar masalah ini bisa cepat selesai," kata Ralstynmas.
5. Menunggu Keputusan Perusahaan, Situasi Masih Mengambang
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan kapal-kapal tersebut bisa kembali melaut.
Seluruh kru kapal masih menanti kejelasan.
"Untuk saat ini kapal kita parkir di Pelabuhan Manado sampai kembali diizinkan beroperasi lagi."
"Tentunya berdampak bagi kami yang bekerja, karena ini satu-satunya mata pencaharian kami," pungkasnya.
Data dan Kronologi
KM Barcelona VA sedianya berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (19/7/2025) pukul 18.00 WITA.
Karena cuaca ekstrem, kapal tujuan Pelabuhan Manado ini baru bisa berangkat Minggu (20/7/2025) dini hari.
Namun saat berada di perairan dekat Pulau Talise dan Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 13.00 WITA, KM Barcelona VA terbakar.
Lokasi kejadian dengan Pelabuhan Manado berjarak kurang lebih 20 mil atau sekira 1 jam lagi tiba.
Karena api makin membesar, para penumpang kapal berlompatan ke laut. Sebagian besar mendapat baju pelampung.
Namun tak sedikit penumpang lainnya tak kebagian life jacket. Termasuk sejumlah anak-anak dan perempuan.
Para korban kemudian ditolong para nelayan asal Pulau Gangga, Pulau Talise dan Likupang. Mereka bolak-balik mengangkut korban dari laut ke pulau terdekat.
Kepala Kantor SAR (Kakansar) Manado George Randang menyebut ada 673 penumpang yang berhasil diselamatkan dari KM Barcelona VA.
Kapasitas KM Barcelona VA adalah 450 penumpang. Sementara berdasarkan manifest kapal tercatat membawa 280 penumpang.
Dalam insiden itu, tiga penumpang dinyatakan tewas. Dua lainnya hilang.
“Hingga 7 hari pencarian, dua penumpang yang dilaporkan hilang itu tak ditemukan,” ujar George Randang dalam konferensi pers di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/7/2025).
Kedua penumpang yang dilaporkan hilang itu tak tercatat dalam manifest kapal.
Manifest kapal adalah dokumen resmi yang berisi daftar lengkap barang (kargo), penumpang, dan awak kapal yang diangkut oleh kapal laut.
Dokumen ini berfungsi sebagai catatan hukum, digunakan untuk berbagai keperluan seperti bea cukai, operasional pelabuhan, dan pelacakan pengiriman.
Polisi telah menetapkan nakhoda KM Barcelona VA Iknosi Bawotong sebagai tersangka dan menahannya.
Hingga hari ini, penyebab KM Barcelona VA terbakar belum diketahui. Api diduga dari salah satu kamar penumpang.
Pemprov Sulawesi Utara dan Pemkab Talaud menyiapkan santunan bagi para penumpang, baik tercatat di manifest maupun tidak.
“Ada santunan Rp 1 juta per kepala untuk korban selamat dan Rp 5 juta untuk keluarga korban meninggal,” ujar Kadis Perhubungan Sulut Izak Rey.
KM Barcelona VA merupakan milik PT. Surya Pacific Indonesia, salah satu operator kapal laut yang beroperasi di Sulawesi Utara, Maluku dan Maluku Utara.
Selain KM Barcelona VA, PT SPI juga membawahi KM Barcelona I, II, III, dan KM Venecian.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca juga: Harga Daging Babi Masih Dikeluhkan Warga Sulut, Akademisi: Pemerintah Harus Intervensi
Sanksi Dicabut, Kapal Barcelona dan Marina Bay Kembali Berlayar, Warga Nusa Utara Sulut Senang |
![]() |
---|
5 Kapal PT SPI Kembali Berlayar, Warga Nusa Utara: Akhirnya Kita Tidak Lagi Menderita |
![]() |
---|
Pembekuan DOC PT SPI Dicabut, KM Barcelona Kemungkinan Berangkat Senin dari Pelabuhan Manado |
![]() |
---|
Dampak Insiden KM Barcelona, 6 Kapal Tak Beroperasi, ABK Dirumahkan |
![]() |
---|
Kapten KM Barcelona Berharap Bisa Kembali Berlayar Bersama ABK: Ada keluarga yang Dinafkahi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.