Gempa dan Tsunami Rusia
Aktivitas Warga Kepulauan Talaud Kembali Normal setelah Sempat Waspada Tsunami
Aktivitas warga Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, kembali normal setelah sempat waspada tsunami dari Rusia.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivitas warga di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, kembali normal pascapotensi datangnya tsunami pada Rabu (30/7/2025) sore.
Warga kembali beraktivitas. Khususnya mereka yang biasa berkegiatan di pesisir seperti pantai.
Ika, warga Melonguane, Kepulauan Talaud mengungkapkan pada Rabu sore, aktivitas di pesisir Melonguane kembali normal.
"Tadi sore, sudah normal. Aktivitas di Pelabuhan Penyeberangan sudah kembali seperti biasa. Nelayan juga ada yang melaut. Bahkan malam ini masih ada speedboat (menyeberang)," ujar Ika kepada Tribunmanado.co.id melalui pesan WhatsApp, Rabu malam.
Katanya, aktivitas dihentikan menyusul pengumuman oleh pemerintah pada pagi hari. Khususnya mulai jam 13.00 Wita hingga 16.00.
"Awalnya kan di edaran menyebut gelombang tsunami mungkin tiba pukul 14.50 Wita. Hingga dua jam setelah itu, tidak ada tanda-tanda gelombang tinggi, makanya masyarakat langsung kembali kerja," katanya lagi.
Dikatakan, pada hari ini, semua aktivitas perkantoran, bisnis dan lain-lain normal. Hanya sekolah yang diliburkan sementara. "Meskipun begitu, kami tetap jaga-jaga," ujarnya.
Sebelumnya, aktivitas di pesisir, khususnya di tepi pantai dan perairan dihentikan sejak pagi hari. (Ndo)

Info BMKG Peringatan Tsunami Rusia Berdampak hingga Indonesia
Pada Rabu, 30 Juli 2025 pagi, pukul 06:24:50 WIB (Rabu dini hari Waktu Rusia bagian Kamchatka/PETT) di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia diguncang gempa bumi tektonik.
Gempa ini juga berpotensi memicu terjadi tsunami hingga ke wilayah Indonesia.
Data yang diterima dari BMKG Jakarta per 30 Juli 2025 melalui Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, S.Si., M.Si menunjukkan, hasil analisis parameter update menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M8,7 Episenter gempa terletak pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km.
Terkait lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka.
Gempa ini memiliki mekanism naik (thrust fault) atau sesar naik.
Thrust fault adalah jenis patahan di mana batuan di atas bidang patahan (hanging wall) bergerak naik relatif terhadap batuan di bawah bidang patahan (footwall).
Kemudian menurut laporan PTWC, gempa bumi ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m).
Oleh karena itu, masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai.
Sejumlah daerah di wilayah Indonesia berpotensi terdampak tsunami Rusia.
Berikut data BMKG 10 daerah wilayah Indonesia yang dilaporkan sebelumnya berpotensi terdampak tsunami Rusia :
1. Talaud (Sulawesi Utara) (ETA 14:52:24 WITA)
2. Kota Gorontalo (Gorontalo) (ETA 16:39:54 WITA)
3. Halmahera Utara (Maluku Utara) (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (Papua Barat) (ETA 16:08:54 WIT)
5. Raja Ampat (Papua Barat Daya) (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biak Numfor (Papua) (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (Papua) (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong Bagian Utara (Papua Barat Daya) (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (Papua) (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (Papua) (ETA 16:30:24 WIT)

Imbauan BMKG dan Pemkab Talaud
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Kabupaten Talaud membunyikan alarm peringatan dini waspada bencana Tsunami di Pelabuhan Beo Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Alarm peringatan dini ini dibunyikan dengan tujuan utama untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir tentang potensi bahaya tsunami, sehingga mereka memiliki waktu untuk melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Manado Tony Agus Wijaya ketika dikonfirmasi sudah membenarkan terkait alarm peringatan dini tersebut.
"Iya benar, dan kami minta masyarakat untuk menjauhi dari pantai terutama di jam 14.54 WITA," jelasnya Rabu (30/7/2025).
Pemprov Sulut Minta Agar Warga Talaud Tidak Panik
Pemprov Sulawesi Utara melakukan langkah untuk menindaklanjuti informasi yang disampaikan oleh BMKG pasca gempa Rusia dengan Skala 8.6 SR.
Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay menjelaskan bahwa daerah Sulawesi Utara yang terdampak akibat gempa tersebut sesuai informasi dari BMKG adalah Kabupaten Kepulauan Talaud dan sekitarnya.
"Untuk itu dimintakan pemerintah daerah setempat segera berkoordinasi dengan Forkopimda dan Instansi terkait lainnya untuk mengambil Langkah-langkah yang dianggap perlu menghadapi segala kemungkinan yang terjadi," kata Mailangkay.
Dia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud, Sangihe dan Siau Tagulandang Biaro untuk tidak panik namun tetap waspada.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu menghindari aktivitas di pesisir pantai dan laut untuk sementara waktu hingga BMKG mencabut status waspada," jelasnya.
-
Baca juga: Breaking News: Kabar Terkini Kabupaten Talaud Sulut Pasca Gempa di Rusia, Tidak Terjadi Tsunami
Akhirnya Terungkap Alasan Mengapa Gempa Besar Rusia Tak Sampai Timbulkan Tsunami Dahsyat |
![]() |
---|
Breaking News: BMKG Nyatakan Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia Telah Berakhir |
![]() |
---|
Tsunami Terjadi di 4 Wilayah Sulawesi Utara Akibat Gempa Rusia, BMKG: Talaud, Manado, Bitung, Minut |
![]() |
---|
13 Daerah di Indonesia Dilanda Tsunami Rusia, Volume Air Tertinggi di Likupang, Manado hingga Bitung |
![]() |
---|
Pantai di Minahasa Utara Sulut Aman dari Dampak Gempa Kamchatka Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.