Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa dan Tsunami Rusia

Akhirnya Terungkap Alasan Mengapa Gempa Besar Rusia Tak Sampai Timbulkan Tsunami Dahsyat

Namun berbeda dari prediksi awal, tsunami akibat gempa Kamchatka kali ini ternyata tidak seburuk yang dikhawatirkan.

Dok. Telegram/Cabang Kamchatka – Pusat Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia
TSUNAMI RUSIA - Empat gelombang tsunami melanda wilayah Severo-Kurilsk di Rusia bagian Timur Jauh setelah gempa magnitudo 8,8 SR pada Rabu (30/7/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa Dahsyat Guncang Kamchatka, Tapi Tsunaminya Tak Sebesar yang Ditakutkan, Ternyata Ini Alasannya.

Ketika gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang wilayah perairan Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025) pukul 11.25 waktu setempat, kepanikan segera menjalar ke berbagai penjuru kawasan Pasifik.

Jutaan penduduk di wilayah pesisir, dari Asia Timur hingga Pasifik Selatan, langsung dibayangi ketakutan: akankah ini menjadi tsunami dahsyat berikutnya?

Kekhawatiran itu bukan tanpa dasar.

Baca juga: Breaking News: BMKG Nyatakan Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia Telah Berakhir

Dunia masih mengingat trauma tsunami besar Aceh tahun 2004 dan Jepang pada 2011, yang masing-masing menelan ratusan ribu korban jiwa dan memicu bencana nuklir.

Namun berbeda dari prediksi awal, tsunami akibat gempa Kamchatka kali ini ternyata tidak seburuk yang dikhawatirkan.

Meski tetap menimbulkan kerusakan di beberapa titik pesisir Rusia dan menciptakan gelombang yang terpantau hingga ke Hawaii dan Jepang, dampaknya jauh lebih ringan dibanding bencana serupa di masa lalu.

Lalu, apa yang membuat tsunami kali ini tidak terlalu destruktif?

Penyebab gempa bumi besar

Lapisan atas Bumi terbagi menjadi beberapa bagian, atau disebut lempeng tektonik. Semua lempeng ini bergerak secara independen dan berinteraksi satu sama lain.

Cincin Api Pasifik, tempat Semenanjung Kamchatka berada, adalah lokasi lempeng-lempeng tektonik bertabrakan dan saling menimpa sehingga menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Bahkan, sebanyak 80 persen gempa bumi di dunia terjadi di sepanjang cincin tersebut, menurut British Geological Survey.

Tepat di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, lempeng tektonik Pasifik bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 8 cm per tahun. Ini hanya sekitar dua kali lipat dari kecepatan pertumbuhan kuku Anda, tetapi cepat menurut standar tektonik.

Di sana, lempeng tektonik Pasifik bersentuhan dengan lempeng lain yang lebih kecil, yang disebut lempeng mikro Okhotsk.

Lempeng Pasifik merupakan lempeng samudra. Artinya, lempeng ini terdiri dari bebatuan yang padat dan ingin tenggelam di bawah lempeng mikro yang tidak terlalu padat.

Saat lempeng Pasifik tenggelam ke arah pusat Bumi, lempeng tersebut memanas dan mulai meleleh sampai menghilang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved