Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Tahu

Hasil Studi Kecerdasan Buatan Ungkap Jejak Genetik Leluhur Penduduk Papua

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications berhasil mengungkap asal usul genetik penduduk Papua dengan bantuan AI

Tribun-Papua.com/Arni Hisage
ASAL USUL - Ilustrasi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Pegunungan, Ones Pahabol dan Ketua DPC Partai Demokrat Jayawijaya, Ronny Elopere bersama masyarakat saat melambaikan tangan pada acara kampanye akbar di Distrik Asologaima, Kabupaten Jayawijaya. Studi Kecerdasan Buatan Ungkap Jejak Genetik Leluhur Penduduk Papua 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pulau Papua selama ini menjadi salah satu misteri besar dalam studi genetika manusia purba. Namun kini, tabir itu mulai terbuka.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications berhasil mengungkap asal usul genetik penduduk Papua dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam studi berskala internasional ini, tim peneliti dari sejumlah lembaga di Eropa menemukan bahwa masyarakat Papua baik yang berada di wilayah Indonesia maupun Papua Nugini memiliki kedekatan genetik yang signifikan dengan populasi Asia lainnya.

Baca juga: Sambut HUT ke-80 RI, Heru Pedagang Musiman Datang dari Bandung Jual Bendera di Tahuna Sangihe

Temuan ini memperkuat teori bahwa nenek moyang penduduk Papua merupakan bagian dari migrasi manusia pertama dari Afrika yang dikenal dengan istilah "Out of Africa".

Peristiwa ini dipercaya sebagai awal penyebaran manusia modern ke berbagai belahan dunia, membentuk akar genetika bagi seluruh populasi non-Afrika saat ini.

Dengan memanfaatkan teknologi AI, para peneliti mampu menganalisis data genomik secara lebih akurat dan cepat, termasuk dalam mengidentifikasi pola genetik yang sulit dilacak secara manual.

Hasil ini tidak hanya memperjelas posisi masyarakat Papua dalam pohon keluarga manusia global, tetapi juga memberi wawasan baru tentang keragaman genetik dan perjalanan panjang manusia dari Afrika hingga ke kawasan Asia-Pasifik.

Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan menarik: Mengapa penduduk Papua memiliki penampilan fisik yang sangat berbeda dari orang Asia lainnya, dan justru tampak lebih mirip dengan kelompok Sub-Sahara Afrika?

Ciri Fisik yang Menipu

Menurut Dr. Mayukh Mondal, penulis utama studi ini, penampilan fisik bukanlah penentu utama hubungan genetik.

“Kemungkinan, adaptasi terhadap iklim tropis membuat penduduk Papua terlihat lebih menyerupai kelompok Sub-Sahara Afrika, meskipun secara genetik mereka jelas terkait dengan populasi Asia,” ujarnya.

Temuan ini mengingatkan bahwa evolusi dan seleksi alam dapat membentuk tampilan luar yang tidak mencerminkan silsilah genetika sebenarnya.

Apakah Ada Migrasi Lebih Awal?

Selama puluhan tahun, para ilmuwan berdebat tentang kemungkinan adanya migrasi manusia yang lebih awal ke wilayah Papua Nugini, terpisah dari jalur utama Out of Africa.

Hipotesis ini dikenal sebagai First Out of Africa, yang menyebutkan bahwa sekelompok manusia purba mengambil rute pesisir melalui India dan Asia Tenggara sebelum mencapai Oceania.

Fakta arkeologis mendukung kemungkinan ini: situs manusia tertua di Oceania berusia antara 50.000 hingga 60.000 tahun lebih tua dari situs tertua di Eropa.

Namun, studi DNA modern justru memberikan hasil berbeda. Penelitian terhadap DNA mitokondria (dari garis ibu) dan kromosom Y (dari garis ayah) tidak menunjukkan bukti kuat adanya kontribusi besar dari migrasi awal tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved