Perkembangan Teknologi
Daftar Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Digantikan AI di 2030 versi Forbes
Perkembangan teknologi telah menghadirkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perkembangan teknologi yang kini semakin canggih membuat manusia harus berbenah.
Apalagi yang profesinya terancam bisa digantikan oleh teknologi.
Terkait hal tersebut berikut ini beberapa pekerjaan yang terancam digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan.
Perkembangan teknologi telah menghadirkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dapat melakukan berbagai pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia.
AI adalah sistem komputer yang meniru cara kerja otak manusia seperti melakukan penalaran, pengambilan keputusan, penciptaan, dan sebagainya, menurut badan pemerintah AS, National Aeronautics and Space Administration (NASA).
AI dapat dilatih dengan mengambil pengetahuan dari data misalnya teks percakapan, foto wajah, artikel berita dll.
Data tersebut lalu diproses menggunakan algoritma, yaitu serangkaian instruksi matematis dan logika komputer.
Teknologi ini hadir dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya AI terdapat pada Google Maps, Asisten Virtual (Siri, Google Assistant), ChatGPT, mobil tanpa sopir seperti Tesla dan Waymo, serta lainnya.
Karena kepintarannya, AI dapat mempermudah dan bahkan "menggantikan" manusia untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Majalah bisnis dan finansial asal Amerika Serikat (AS), Forbes, menulis sejumlah pekerjaan yang diprediksi akan digantikan oleh AI pada tahun 2030, berikut ini daftarnya.
1. Petugas Entri Data
Profesi petugas entri data sangat berfokus pada tugas berulang seperti memasukkan dan memverifikasi data.
Cara mencegah: Pelajari keterampilan baru dalam analisis data atau manajemen data, pelajari Excel, SQL, atau Python untuk beralih ke peran yang menafsirkan dan menindaklanjuti data, bukan hanya mencatatnya.
2. Telemarketer
Menurut Forbes, telemarketer berada dalam kelompok pekerjaan yang pertama kali tergantikan.
Dengan kemajuan Conversational AI, bot mampu melakukan panggilan otomatis, menyesuaikan pesan penjualan secara personal, dan mengolah respons tanpa intervensi manusia.
Cara mencegah: Pelajari keterampilan baru dalam pemasaran digital atau kesuksesan pelanggan. Bangun keterampilan dalam perangkat CRM, interaksi media sosial, dan strategi penjualan agar tetap berharga dalam peran penjualan yang berpusat pada manusia.
3. Basic Customer Service Representatives
AI chatbot dan asisten virtual seperti Zendesk AI dan Intercom mampu menangani hingga 65 persen pertanyaan awal pelanggan secara otomatis 24 jam setiap hari.
Dengan kemampuan tersebut, AI dapat menurunkan kebutuhan staf manusia untuk tugas rutin dalam profesi tersebut.
Cara mencegah: Tingkatkan keterampilan dalam dukungan teknis atau kesuksesan pelanggan. Fokus pada peran pemecahan masalah yang lebih kompleks yang membutuhkan empati, keahlian, dan membangun hubungan.
4. Kasir Ritel
Teknologi self-checkout dan sistem cashierless seperti Amazon “Just Walk Out” menghilangkan peran kasir dengan menggunakan sensor dan AI untuk mendeteksi barang dan melakukan transaksi tanpa hambatan.
Cara mencegah: Tingkatkan keterampilan dalam manajemen ritel atau operasi rantai pasok. Beralihlah ke area yang membutuhkan pemikiran strategis, kepemimpinan, atau pengetahuan teknis dalam ekosistem ritel.
5. Proofreader dan Editor Naskah
Tools berbasis AI generatif seperti ChatGPT dan Grammarly mampu memeriksa tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan dengan cepat.
Sehingga peran proofreader manusia untuk teks sederhana mulai tergeser.
Cara mencegah: Tingkatkan keterampilan Anda dalam strategi konten atau pemasaran digital. Manfaatkan insting menulis Anda dalam tugas-tugas tingkat tinggi seperti penceritaan merek, SEO, dan perencanaan kampanye.
6. Paralegal dan Asisten Hukum
AI yang terdapat pada platform untuk sektor hukum (legal tech) seperti Harvey, CoCounsel, dan ROSS dapat melakukan penelitian hukum, review kontrak, dan drafting dokumen dengan efisiensi tinggi.
AI pada platform tersebut dapat mengautomasi hingga 70–90 persen pekerjaan administratif paralegal.
Cara mencegah: Tingkatkan keterampilanmu dalam teknologi hukum, kepatuhan, atau dukungan litigasi, terapkan pengetahuan hukummu di bidang-bidang yang berorientasi teknologi yang memadukan hukum dengan AI dan perangkat otomatisasi.
7. Pembukuan (Bookkeeping)
AI dalam perangkat lunak seperti QuickBooks dan Xero otomatis mengolah transaksi keuangan, membuat laporan, dan melakukan rekonsiliasi tanpa input manual.
Profesi ini termasuk yang paling berpotensi untuk digantikan AI, menurut Forbes dan laporan WEF.
Cara mencegah: Tingkatkan keterampilan dalam analisis keuangan atau peran penasihat. Beralihlah dari sekadar perhitungan angka dasar untuk memberikan wawasan strategis yang dapat ditindaklanjuti oleh bisnis.
8. Frontliner Restoran dan Makanan Cepat Saji
Banyak restoran cepat saji sudah mengadopsi kios ordering otomatis, kios pembayaran, hingga sistem robot otomatis untuk mengambil pesanan.
Jika semakin banyak restoran menggunakan AI, hal ini dapat mengurangi kebutuhan interaksi manusia di front desk.
Cara mencegah: Keterampilan baru dalam inovasi kuliner atau manajemen restoran. Kreativitas, kepemimpinan, dan pengetahuan operasional akan selalu dibutuhkan, bahkan jika robot membalik burger.
9. Pekerja Gudang
Robot dan sistem AI dapat mengotomatisasi penyortiran barang, pengambilan (picking) dan pengiriman di gudang besar.
Proses ini dirancang agar bisa berjalan 24 jam setiap hari dengan biaya serta kesalahan minimal, sehingga berpotensi menggantikan tenaga manusia.
Cara mencegah: Tingkatkan keterampilanmu dalam peran koordinasi logistik atau teknologi pergudangan. Pelajari cara mengoperasikan, mengawasi, atau meningkatkan sistem yang menggantikan pekerjaan repetitif.
10. Agen perjalanan dan penyedia rencana perjalanan
Platform berbasis AI seperti Google Travel, Expedia, dan Booking.com kini menggantikan peran agen perjalanan tradisional dalam memesan tiket, hotel, dan paket liburan.
AI mampu mempersonalisasi rekomendasi, memproses perubahan secara real-time, dan memberikan bantuan melalui chatbot.
Meskipun perjalanan mewah masih membutuhkan sentuhan manusia, sebagian besar pemesanan rutin kini diambil alih AI, dan peran agen perjalanan diperkirakan akan menyusut drastis pada 2030.
Cara mencegah: Fokus pada layanan personalisasi tinggi, pengalaman eksklusif, dan konsultasi langsung yang tidak bisa diberikan oleh sistem otomatis. Agen juga bisa menggarap pasar niche seperti wisata halal, ekowisata, atau perjalanan lansia, serta membangun jaringan lokal untuk menawarkan akses khusus.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Hunian Pekerja Konstruksi di IKN Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan dan Tidak Ada Korban Jiwa |
![]() |
---|
Pesan Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi kepada Tiga Kelompok Tani yang Terima Bantuan Alsintan |
![]() |
---|
Daftar 96 Aplikasi Pinjol Resmi OJK Oktober 2025, Jangan Sembarang Instal |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Motif dan Kronologi Pembunuhan Rafi Rivaldo Pangajow di Romboken Minahasa |
![]() |
---|
Pengakuan Bendahara Panitia Perkemahan Pemuda GMIM di Sidang Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.