Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu Sulawesi Utara

Demi Sang Buah Hati, Sukardi Mokoagow Rela Berjemur 8 Jam Kumpul Batu di Sungai Putih Kotamobagu

"Kalau mobil kecil kami jualnya Rp 200 ribu. Tapi truk bisa sampai Rp 500 ribu sekali ambil," ungkapnya kepda Tribunmanado.com di tepian Sungai Putih.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Nielton Durado
PENGUMPUL BATU - Para pengumpul material di Sungai Putih Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut). Salah satu pengumpul batu bernama Sukardi Mokoagow. 

Untuk itu, ia pun sering berkebun guna memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Alhamdulilah, kalau makan pasti ada. Tapi memang harus super hemat," ungkapnya.

Saat mengumpulkan batu dan pasir di Sungai Putih, Sukardi mengaku kakinya sering menggigil.

Selain itu, lengannya pun terasa sangat nyeri di malam hari.

Ia mengaku sudah sejak usia remaja bekerja sebagai pengumpul batu dan pasir.

Baca juga: Sosok Joko Supratikto Kepala BI Sulawesi Utara, Lulusan Magister Filipina yang Hobi Bersepeda

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Sulawesi Utara Besok Sabtu 12 Juli 2025

Kulitnya pun sudah menghitam akibat sengatan matahari.

Dirinya berharap ke depannya Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu bisa lebih memperhatikan nasib masyarakat kecil seperti mereka.

"Kami berharap, kebijakan dari pemerintah bisa menyentuh masyarakat kecil seperti kami. Karena sejujurnya, kami tak pernah merasakan bantuan di desa," ucapnya.

"Bahkan rumah saya terbakar saja, tak ada uluran tangan dari pemerintah. Yang datang hanya anggota DPRD Kotamobagu," ungkapnya.

Ia meminta pemerintah tidak hanya menunggu laporan.

"Tapi turun ke bawah dan melihat nasib masyarakat kecil," tandasnya.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved