Harga Beras Naik, Ini Kata Kepala Bulog SulutGo

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Bulog SulutGo Ermin Tora, angkat bicara dengan kenaikan harga beras. 

Lebih dari sepekan terakhir, warga mengeluhkan kenaikan harga beras.

Pihaknya sudah siap untuk melakukan penyaluran bantuan pangan, kepada masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Di Provinsi Sulut ada 138 ribu keluarga yang akan di distribusikan beras, masing-masing 10 Kg untuk 2 bulan alokasi sekitar 2.700 ton si Sulut," kata Ermin Tora saat diwawancara wartawan di kegiatan penanaman benih jagung di lahan Kehutanan Sosial Desa Laikit Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Rabu (9/7/2025).

Ermin menambahkan, pihaknya juga akan melakukan distribusi beras SPHP ke pasar dan gerakan pangan murah.

Untuk gerakan pangan murah (GPM), yang di jadwalkan pada hari Jumat (11/7/2025) di beberapa kota dan kabupaten di Sulut.

Pelaksanaan GPM ini bekerjasama dengan Dinas terkait serta pemerintah daerah setempat.

Ia berharap dengan adanya bantuan pangan, masyarakat mendapat beras mudah dengan harga terjangkau.

Menurutnya Bulog konsennya ke stabilasi beras.

Jika ada kenaikan harga, pihaknya diberikan instruksi oleh pemerintah untuk intervensi penyaluran beras kepada masyarakat.

"Saat ini stok beras di Bulog ada 35 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan sampai bulan Februari 2026," kata dia.

Terkait dengan beras langka, pihak berharap setelah adanya pendistribusian bantuan pangan dan beras SPHP masyarakat lebih mudah dapat beras dan pasar serta harga stabil.

Di tempat terpisah Rani penjual beras di Pasar Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, memasok beras dari Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

"Untuk pasokan sendiri banyak tapi selalu menipis. Tiap hari masuk stok baru, sekali pasokan 200 karung ukuran 50 kg, kadang 300 dan 100 karung," jelas Rani. 

Lanjutnya, dalam proses distribusi pasokan, masih dalam perjalanan pelanggang sudah beli sehingga sisanya baru di bawa ke kios.