Pemprov Sulut
Tanggapi Keluhan Penarikan Retribusi di Bunaken, Kadispar Sulut: Kami Tak Pernah Diajak Diskusi
Kartika Devi Tanos mengatakan akan mengkordinasikan terlebih dulu dengan Dispar Kota Manado juga pengelola Taman Laut Bunaken.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Handhika Dawangi
MANADO, TRIBUN - Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menanggapi keluhan masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di Pulau Bunaken, Manado, Sulut.
Keluhan yang dimaksud adalah terkait mekanisme penarikan retribusi masuk kawasan Taman Nasional Bunaken.
Pada Rabu 2 Juli 2025 dalam sebuah rapat terbuka di salah satu gedung dekat dermaga Bunaken, para pelaku usaha mencurahkan semua keluhannya.
Mereka menilai sistem penagihan saat ini dianggap membingungkan dan kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulut Kartika Devi Tanos mengatakan, pihaknya akan mengkordinasikan terlebih dulu dengan Dispar Kota Manado juga pengelola Taman Laut Bunaken.
"Dalam hal ini pengelolanya kan Balai Taman Nasional Bunaken, lembaga vertikal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk keluhan para pelaku wisata di bunaken memang sudah pernah dikeluhkan pada kami, terutama mengenai retribusi tersebut," ujar kadis kepada Tribun Manado, Kamis (3/7/2025).
Katanya, selama ini memang untuk kebijakan tidak pernah diajak berdiskusi bersama.
"Jadi ketika sudah keluar kebijakan retribusi itu justru kami baru tahu dari laporan masyarakat, para pelaku usaha sektor pariwisata di pulau bunaken," ujar kadis.
Keluhan Warga
Geri, warga yang aktif di sektor pariwisata, menyoroti ketidakkonsistenan informasi dari pihak Balai Taman Nasional Bunaken.
“Setiap ditanya, jawabannya beda-beda. Nda ada satu suara yang tegas. Kami yang di lapangan jadi bingung, apalagi kalau tamu bule tanya,” kata Geri, Rabu (2/7/2025) saat diskusi di Bunaken.
Ia juga menyampaikan keberatan soal metode penagihan yang dilakukan langsung di atas kapal wisata.
“Tempatnya bukan di kapal. Kalau mau menagih, ya datang ke darat, ke homestay atau resort. Setelah tamu naik kapal, aktivitas mereka biasanya sudah mulai seperti diving dan snorkeling.
Belum lagi cara petugas datang, tidak menyapa, langsung tanya-tanya. Wisatawan asing bisa takut,” jelasnya.
Geri mengaku tidak anti terhadap peraturan, namun ia meminta pendekatan yang lebih ramah dan jelas.
Di KPK, Gubernur YSK Ungkap Masalah Utama Korupsi di Sulut: Kita Perlu Komitmen |
![]() |
---|
Gubernur Sulut YSK Ucapkan Selamat Dr. Gregorius Wibowo Dilantik Jadi Rektor De La Salle Manado |
![]() |
---|
Daftar Nama 60 Paskibraka Sulawesi Utara yang Dikukuhkan Yulius Selvanus Komaling |
![]() |
---|
Warga Gangga Bahagia Nikmati Listrik 1x24 Jam: Hanya Era Gubernur Sulut YSK yang Tepat Janji |
![]() |
---|
Gubernur Sulut YSK Janji Penggunaan Dana Pemerintah Dimonitor Secara Ketat: untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.