Renungan Harian Kristen
Obor Pemuda GMIM, Renungan Senin 30 Juni 2025, Jadilah Umat Bijaksana dengan Berpegang Pada Tuhan
Obor Pemuda GMIM, renungan Senin 30 Juni 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Ulangan 4:1-14.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan Senin 30 Juni 2025.
Pembacaan alkitab terdapat pada Ulangan 4:1-14.
Tema perenungan adalah Jadilah Umat yang Bijaksana dan Berakal Budi dengan Berpegang pada Perintah Tuhan.
Khotbah:
Ada satu kalimat bijak dari reformator protestan yaitu John Calvin: ketaatan yang sejati dimulai ketika kita sungguh-sungguh membuka telinga untuk mendengarkan firman Tuhan dengan rendah hati dan penuh kesungguhan hati.
Ini mau memberikan makna bahwa mendengar adalah suatu hal yang sangat penting dalam relasi antara manusia dengan Allah.
Perikop ini adalah bagian dari nasihat yang disampaikan Allah lewat Musa kepada bangsa Israel dalam persiapan memasuki tanah Kanaan.
Tuhan Allah sudah menunjukkan kuasa dan kasih-Nya membebaskan bangsa Israel yang mengalami perbudakan di tanah di Mesir selama 400 tahun (Kej 15:13).
Sesudah itu mereka harus dihukum melewati perjalanan selama 40 tahun menuju Kanaan dengan tujuan supaya membuat mereka menjadi bangsa yang rendah hati (Ul 8:2).
Perikop ini berbicara tentang nasihat bagi bangsa Israel khususnya para generasi baru yang akan memasuki tanah Kanaan, karena merekalah yang akan hidup di tanah perjanjian yaitu Yosua, Kaleb dan orang-orang yang berusia 20 tahun ke bawah (Bil 14:29-30). Secara garis besar, ada beberapa nasihat yang disampaikan oleh Musa :
Perikop ini menjelaskan satu kata pembuka yang sangat penting di awal perikop yaitu “dengarlah” (Ibr : Shema / Shama. Band Ul 6:4) yang berarti lebih dari sekedar mendengar tapi juga menaati/mematuhi.
Dengan demikian ini hendak memberi makna bahwa bangsa Israel harus mendengar dan menaati setiap ketetapan dan peraturan yang disampaikan.
Ketetapan (Ibr: Huqqim) berbicara soal aturan ibadah, makanan, aturan seremonial, dll. Peraturan (Ibr: Mispatim) hukum- hukum yang bersifat relasi sosial dan moralitas seperti jangan mencuri, jangan membunuh.
Jangan menambah dan mengurangi perintah ini menggambarkan soal kesempurnaan Tuhan Allah. Ini juga adalah prinsip penting dalam Sola Scriptura bahwa firman Tuhan itu sudah cukup dan memiliki otoritas.
Saat kita menambah dan mengurangi bisa saja terjadi distorsi firman Tuhan.
| Renungan Harian Kristen Rabu 5 November 2025, Amsal 4:5-6, Berusahalah Mendapatkan Hikmat |
|
|---|
| Obor Pemuda GMIM, Renungan Rabu 5 November 2025, Amsal 4:5, Mencari Hikmat Seperti Harta |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Yohanes 16: 20-24, Kamu Akan Bersukacita |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen 2 Korintus 9:6-11, Lebih Dari yang Anda Butuhkan |
|
|---|
| Obor Pemuda GMIM, Renungan Selasa 4 November 2025, Amsal 4:2-4, Peganglah Ajaran dengan Teguh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Obor-Pemuda-GMIM-renungan-Senin-30-Juni-2025-Pembaca.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.