Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan Rabu 5 November 2025, Amsal 4:5, Mencari Hikmat Seperti Harta

Obor Pemuda GMIM, renungan Rabu 5 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:5.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan Rabu 5 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:5. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan Rabu 5 November 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:5.

Tema perenungan adalah Mencari Hikmat Seperti Harta.

Khotbah:

Bayangkan seseorang yang menemukan informasi tentang harta karun yang tersembunyi. 

Ia akan menggali, mencari peta, mengumpulkan perlengkapan, bahkan rela mengorbankan waktu dan tenaga demi menemukan harta itu. 

Tidak ada yang lebih berharga baginya selain mendapatkan harta tersebut. Amsal 4:5 mengingatkan, “Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, janganlah lupa dan janganlah menyimpang dari perkataan mulutku.”

Artinya hikmat harus dicari dengan kesungguhan, bukan sikap santai.

Sobat obor, secara teologis, ayat ini menunjukkan bahwa hikmat adalah pemberian Allah yang harus diupayakan.

Hikmat bukan sekadar kecerdasan intelektual, melainkan kemampuan untuk melihat hidup dari perspektif Allah. Firman ini menekankan dua hal: memperoleh hikmat dan memperoleh pengertian.

Hikmat berbicara tentang prinsip kebenaran, sementara pengertian adalah kemampuan menerapkannya dalam situasi nyata. Kita dipanggil untuk mengejar keduanya.

Perintah “jangan lupa” menekankan pentingnya mengingat dan menghidupi firman. “Jangan menyimpang” berarti ada komitmen untuk tetap di jalur kebenaran meski dunia menawarkan banyak jalan lain.

Hikmat hanya dimiliki oleh mereka yang rendah hati mau belajar.

Sobat obor, realita saat ini, banyak pemuda mengejar hal-hal lain yang dianggap lebih berharga: popularitas, materi, atau kesenangan sesaat. Ada yang menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, tetapi enggan membuka Alkitab.

Ada yang rela belajar keras demi karier, tetapi malas memperdalam firman. Akibatnya banyak yang pandai secara akademis, tetapi kosong secara rohani. Firman ini menegur kita untuk kembali mengejar hikmat sebagai prioritas utama.

Seperti orang yang mencari harta, kita harus bersungguh-sungguh dalam doa, membaca Alkitab, dan belajar dari orang bijak.

Dengan hikmat, kita akan mampu menghadapi tantangan hidup, membuat keputusan benar, dan hidup berkenan kepada Tuhan. Amin.

Sumber: sobatobor.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved