Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kisah Para Rasul 2:1-13, Janji yang Ditepati

Sekarang, melalui Roh Kudus, bahasa disatukan untuk menyatakan kemuliaan Allah.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Meta AI
ALKITAB: Ilustrasi Alkitab. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul janji yang ditepati.

Bacaan Alkitab diambil dalam Kisah Para Rasul 2:1-13.

Renungan diambil dalam moment of inspiration LPMI.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 26 Juni 2025, 2 Timotius 3:15, Belajar Kitab Suci Sejak Kecil

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk.” (Kisah Para Rasul 2:1-2)

Seorang ayah berjanji kepada anaknya akan memberikan hadiah ulang tahun spesial.

Satu Minggu sebelum ulang tahun sang anak sudah mulai gelisah menunggu dengan penuh harap.

Saat hadiah itu akhirnya diberikan, bukan hanya ia bersukacita, tapi juga merasakan cinta yang dalam dari sang ayah.

Begitulah kira-kira ketika Roh Kudus dicurahkan sebuah janji yang dinantikan dengan harapan besar, kini digenapi dengan kuasa yang mengubahkan.

Ketika hari Pentakosta, umat Yahudi dari berbagai bangsa berkumpul di Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Panen, Allah memilih momen ini untuk mencurahkan Roh Kudus kepada para murid.

Tanda-tanda supernatural seperti suara angin keras dan lidah-lidah seperti api menyatakan bahwa sesuatu yang ilahi sedang terjadi.

Roh Kudus memenuhi mereka, dan mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa asing yang belum pernah mereka pelajari sebelumnya.

Fenomena ini merupakan penggenapan janji Yesus dalam Yohanes 14:16-17 dan Kisah Para Rasul 1:8 bahwa para murid akan menerima kuasa dari Roh Kudus untuk menjadi saksi-Nya ke seluruh dunia.

Fakta bahwa setiap orang mendengar Injil dalam bahasa ibu mereka menunjukkan bahwa Injil bersifat universal dan melampaui batas etnis dan geografis.

Ini juga merupakan kebalikan dari peristiwa Menara Babel di Perjanjian Lama, di mana Allah memecah bahasa untuk membatasi kesombongan manusia.

Sekarang, melalui Roh Kudus, bahasa disatukan untuk menyatakan kemuliaan Allah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved