Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Israel vs Iran

Akhirnya Terungkap Pemicu Pertahanan Udara Iran Aktif, Ada Peran AS, Ini Kata Badan Energi Atom

Mereka menyebutkan bahwa serangan yang dilakukan melanggar perjanjian Non-Proliferasi.

Editor: Alpen Martinus
Foto: Meta AI
PERANG - Ilustrasi perang konflik Iran dan Israel. Organisasi nuklir Iran akui serangan AS 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat rupanya sudah masuk dalam perang Israel vs Iran.

Mereka menargetkan proyek nuklir Iran.

Militer AS disebut sudah melancarkan aksi mereka untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran.

Baca juga: Ini Dampak Perang Israel Vs Iran Terhadap Perekonomian Indonesia, Apalagi Jika AS Terlibat

Hal tersebut dibeberkan The Atomic Energy Organization of Iran (AEOI) atau Badan Energi Atom Iran.

Mereka menyebutkan bahwa serangan yang dilakukan melanggar perjanjian Non-Proliferasi.

Serangan tersebut juga yang menjadi pemicu aktifnya pertahanan udara Iran.

Serangan sepihak Amerika Serikat ke fasilitas nuklir negara tersebut, Minggu (22/6/2025) dini hari WIB.

Berikut pernyataan AEOI:

'Setelah serangan brutal musuh Zionis selama beberapa hari terakhir, pada dini hari ini, situs nuklir negara itu di Fordow, Natanz, dan Isfahan diserang oleh musuh-musuh Iran Islam dalam tindakan brutal yang bertentangan dengan hukum internasional, khususnya Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

Tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional ini sayangnya dilakukan di tengah bayang-bayang ketidakpedulian dan bahkan dukungan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Amerika Serikat, melalui presidennya mengakui telah bertanggung jawab atas serangan terhadap situs-situs tersebut, yang berada di bawah pengawasan berkelanjutan IAEA berdasarkan Perjanjian Pengamanan dan NPT.

Diharapkan bahwa masyarakat internasional, sambil mengutuk pelanggaran hukum berdasarkan aturan rimba, akan mendukung Iran dalam mempertahankan hak-haknya yang sah.

Organisasi Energi Atom Iran meyakinkan bangsa Iran yang agung bahwa terlepas dari konspirasi jahat musuh-musuhnya, dengan upaya ribuan ilmuwan dan pakar yang revolusioner dan termotivasi, mereka tidak akan membiarkan pengembangan industri nasional ini, yang merupakan hasil darah para martir nuklir, dihentikan.

Organisasi ini telah menempatkan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk proses hukum, dalam agendanya untuk membela hak-hak bangsa Iran yang mulia.'

Iran akui ada serangan

Pemerintah Iran secara resmi mengonfirmasi bahwa tiga wilayah strategis yang menjadi lokasi fasilitas nuklir utama di negara itu, Fordow, Isfahan, dan Natanz mengalami serangan udara yang diklaim dilancarkan oleh Amerika Serikat.

Serangan ini memicu pengaktifan sistem pertahanan udara di berbagai kota, termasuk Qom, Isfahan, dan Kashan.

"Beberapa jam yang lalu, setelah pengaktifan pertahanan udara Qom dan identifikasi target musuh, sebagian wilayah di sekitar lokasi nuklir Fordow diserang udara musuh," ujar Kepala Manajemen Krisis Provinsi Qom, dikutip dari Iran International.

Wakil Gubernur Isfahan untuk urusan keamanan juga mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara diaktifkan sebagai respons terhadap deteksi ancaman di wilayahnya.

Ledakan terdengar hampir bersamaan di sekitar Isfahan dan Natanz, dua lokasi penting dalam program nuklir Iran.

“Kami menyaksikan serangan musuh di dekat fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz,” ungkap pejabat tersebut.

Warga Qom, yang terletak sekitar 140 kilometer selatan Teheran, melaporkan mendengar beberapa ledakan keras di luar kota.

Fordow: Fasilitas Bawah Tanah

Sebagai informasi, Fordow, berlokasi di dekat kota suci Qom, merupakan fasilitas paling tersembunyi dan paling sulit diakses.

Terletak 80 hingga 90 meter di bawah permukaan tanah di antara pegunungan, situs ini telah lama dianggap sebagai tempat yang hanya bisa diserang dengan bom penghancur bunker, senjata yang hanya dimiliki oleh militer Amerika.

Ruang-ruang utama diperkirakan berada 80 hingga 90 meter (sekitar 262 hingga 295 kaki) di bawah tanah. 

Laporan IAEA terkini menunjukkan Iran telah meningkatkan produksi uranium yang diperkaya hingga level 60 persen di Fordow. 

Fasilitas tersebut kini memiliki 2.700 sentifus.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved