Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Israel vs Iran

Dampak Penutupan Wilayah Udara Israel dan Iran Terhadap Penerbangan Indonesia, Terpaksa Alihkan Rute

Sejumlah maskapai terpaksa mengalihkan rute bahkan membatalkan penerbangan

Editor: Alpen Martinus
dictio.id
PESAWAT: Ilustrasi pesawat. Dampak penutupan wilayah udara Israel dan Iran terhadap penerbangan Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski sudah melakukan gejatan senjata, namun nyatanya Israel dan Iran belum membuka wilayah udara mereka untuk dilalui.

Dampaknya, sejumlah maskapai penerbangan mengalihkan rute.

Penerbangan Indonesia pun terkena dampaknya.

Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Bersama Istri dan Ketiga Anaknya dalam Serangan Israel ke Teheran

Beberapa penerbangan terpaksa mengubah rute demi alasan keamanan.

Namun secara keseluruhan tidak terlalu berpengaruh.

Pengalihan penerbangan tersebut berdasarkan NOTAM resmi yang beredar.

Penutupan sejumlah wilayah udara di kawasan Timur Tengah akibat eskalasi konflik Iran–Israel berdampak pada penerbangan internasional dari dan ke Indonesia. 

Sejumlah maskapai terpaksa mengalihkan rute bahkan membatalkan penerbangan demi menjaga keselamatan dan keamanan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan beberapa penutupan ruang udara di sejumlah wilayah Flight Information Region (FIR) di Wilayah Timur Tengah seperti FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah, FIR Tehran, FIR Bahrain dan FIR Doha.

"Sebagaimana tercantum dalam sejumlah NOTAM resmi telah mengakibatkan beberapa penerbangan internasional Indonesia mengalami pengalihan rute (diverted) maupun kembali ke bandara asal (return to base/RTB) demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, dalam siaran pers, Selasa (25/6/2025).

Sampai saat ini, hanya beberapa FIR yang kembali dibuka yaitu Bahrain dan Qatar.

Namun FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah dan FIR Tehran dinyatakan masih terbatas atau bahkan tidak dapat dilintasi untuk keperluan penerbangan sipil.

Berdasarkan data yang diterima dari Barindo (Board of Airline Representatives Indonesia), terdapat beberapa penerbangan asing yang beroperasi dari dan ke Indonesia yang terdampak akibat perang Iran-Israel.

“Secara umum pelaksanaan jadwal penerbangan tidak ada perubahan tetapi maskapai tersebut menyesuaikan dengan NOTAM yang diterbitkan oleh Otoritas Penerbangan setempat," kata dia.

"Tetapi ada juga penerbangan rute Doha–CGK yang dibatalkan oleh GIA dan PT. GIA akan mengevaluasi kembali rute-rute penerbangan dari/ke wilayah Timur Tengah selama perang masih berlangsung,” sambungnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved