Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Teror Bom

Hasil Pemeriksaan Densus 88 di Pesawat Saudi Airlines SV 5276 yang Diteror Bom

Densus 88 Antiteror Polri turut melakukan penyelidikan terkait ancaman bom ke pesawat Saudi Airlines SV 5276

Editor: Alpen Martinus
vorteilscout.de
PESAWAT: Ilustrasi pesawat. Hasil pemeriksaan pesawat Saudi Airlines SV 5276 yang kena teror bom. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mendarat darurat pesawat Saudi Airlines SV 5276 lantaran ancaman bom, cukup mengejutkan.

Pilot yang menerima pesan teror bom tersebut.

Pesawat yang membawa rombongan haji tersbut mendarat mendadak di Bandara Kualanamu, Selasa 16 Juni 2025 kemarin.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sebab Saudi Airlines SI-576 Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu, Muat Haji

Densus 88 Antiteror Polri pun bersiaga di Bandara dan langsung melakukan pemeriksaan.

Selain itu, penyelidikan pun dilakukan untuk mencari siapa penebar teror tersebut.

Teror bom tersebut cukup mengejutkan, hingga penumpang harus turun di Bandara Kualanamu.

Densus 88 Antiteror Polri turut melakukan penyelidikan terkait ancaman bom ke pesawat Saudi Airlines SV 5276 hingga harus mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

PPID Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan hasil pemeriksaan dengan stakeholder tak ditemukan adanya bom di pesawat tersebut.

“Kita dari awal telah merespon itu dengan pengembangan, tapi sampai sekarang belum ditemukan (Bom),” kata Mayndra saat dihubungi, Rabu (18/6/2025).

Ancaman tersebut diketahui dikirimkan oleh pelaku melalui email yang terdeteksi dari Mumbai, India.

Sehingga, kata Mayndra, pendalaman masih terus dilakukan berkoordinasi dengan pihak Saudi Arabia.

“Iya, itu dari email kita melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri. Apakah ancaman dari luar negeri, kita juga berkoordinasi dengan otoritas dari Saudi,” ujarnya.

“Karena kan objek yang diancam itu asetnya Saudi yang ada di Indonesia. Karena Saudi Airlines kan punya Saudi ya. Bahwa itu adalah benar, bahwa maskapai itu diancam,” sambung dia.

Meski begitu, Mayndra belum bisa berbicara lebih lanjut perihal ancaman yang dikirim melalui email tersebut karena masih melakukan koordinasi di dalam maupun luar negeri untuk mereduksi ancaman tersebut

 “Sampai sekarang belum ada (ditemukan bom). Kita juga masih koordinasi dengan antar negara juga,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved