Israel Serang Iran
Israel Jemput 150.000 Warga yang Terdampar di Luar Negeri, Ini Sebabnya
Oleh karena itu, kata Regev, warga Israel yang terjebak di luar negeri dapat dipulangkan dengan kapal pendarat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kondisi Israel yang mencekam saat ini membuat warga ingin kembali ke sana.
Kondisi mencekam lantaran serangan roket Iran yang terus menerus dilakukan.
Namun banyak Bandara yang ditutup untuk penerbangan ke sana.
Baca juga: Ancaman Israel Untuk Iran Jika Terus Tembakkan Rudal, Sasar Teheran
Akibatnya banyak warga Israel terlantar di luar negeri.
Pemerintah Israel pun berupaya untuk memulangkan mereka.
Mereka yang terlantar di seluruh dunia akan dipulangkan.
Semua fasilitas pelayaran dan penerbangan Israel dikerahkan untuk menjemput.
Kementerian Perhubungan Israel akan memulangkan 150.000 warga Israel yang terjebak dan terlantar di luar negeri.
Menteri Perhubungan Israel Miri Regev pada Selasa (17/6/2025), mengatakan maskapai penerbangan dan perusahaan pelayaran Mano Maritime Israel akan dimobilisasi untuk membawa sekitar 100.000 hingga 150.000 warga Israel yang terdampar di seluruh dunia.
Regev mencatat bahwa operasi tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan arahan Kementerian Pertahanan Israel.
Ia mengatakan Kementerian Perhubungan awalnya meminta helikopter dan pesawat untuk mengangkut mereka.
Akan tetapi tidak dapat menerimanya karena keterbatasan Angkatan Udara Israel.
Oleh karena itu, kata Regev, warga Israel yang terjebak di luar negeri dapat dipulangkan dengan kapal pendarat.
Kementerian Perhubungan akan membentuk badan khusus untuk memantau kepulangan warga Israel dengan selamat, berkoordinasi dengan pejabat dari Komando Front Dalam Negeri IDF dan Otoritas Darurat Nasional (RAHEL).
Lebih jauh lagi, Israel akan mengambil langkah-langkah untuk mengevakuasi warga negara non-Israel yang tinggal di negara tersebut.
Termasuk remaja yang sedang dalam perjalanan Birthright dan wisatawan karena "mereka tidak perlu berada di sini."
"Itu akan memakan waktu, itu tidak akan terjadi dalam semalam."
Ia juga memberi tahu warga Israel yang terdampar di luar negeri bahwa mereka "tidak perlu khawatir - Anda berada di luar negeri, nikmatilah."
Penerbangan penyelamatan akan dimulai dalam waktu 72 jam, menurut laporan Israel N12.
Namun, N12 mencatat bahwa rencana tersebut hanya mencakup dua pendaratan pesawat per jam dan hanya akan mendarat pada siang hari.
Bandara Ben-Gurion di Israel telah ditutup sejak Jumat (13/6/2025) karena perang dengan Iran.
Sejak saat itu pula wilayah udara Israel dinyatakan ditutup untuk penerbangan.
Banyak maskapai penerbangan membatalkan penerbangan ke Israel, menyebabkan ribuan warga Israel terlantar di luar negeri.
Sumber: Jerussalem Post
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Israel-dsefgse.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.