3 Atlet Hapkido Sulawesi Utara Raih Emas untuk Indonesia di Kejuaraan Asia Tenggara 2025

MANADO, TRIBUN - Luar biasa. Dua kata ini menggambarkan prestasi yang ditorehkan tiga atlet hapkido Sulawesi Utara (Sulut). 

Tiga atlet dimaksud, Gracia Karin Tanwijaya, Kezia Umboh dan Andreas E. Waturandang mengharumkan nama Indonesia di ajang Kejuaraan Southeast Asia Hapkido Championship 2025.

Kejuaraan Hapkido yang diikuti peserta dari 14 negara Asia Tenggara ini berlangsung di Jogjakarta, 13 Juni 2025 -15 Juni 2025. 

Gracia Karin Tanwijaya yang turun di kelas SRF-U55A pertama meraih emas. Turun di kejuaraan internasional pertama, Karin langsung menggebrak dengan menumbangkan dua lawan yang notabene peraih emas PON Aceh Sumut diminta dua kelas berbeda. 

Kemenangan ini bukan saja mencengangkan, tetapi juga menegaskan bahwa Karin datang bukan untuk bertanding, tapi untuk menang. 

Emas pertama berhasil digenggam Karin dengan mengalahkan atlet senior sesama anak bangsa Uqiyannisa Ul Ardi. 

Atlet putri lainnya  Kezia Umboh, sang ratu tanding asal Sulut tampil kokoh dan superior di kelas SRF-U63A. 

Meski menghadapi petarung tangguh dari Malaysia dan Thailand, Kezia justru menunjukkan keunggulan mutlak. 

Malaysia dilibas dengan skor 23–3, lalu Thailand ditaklukkan dengan skor 26–16. Skor telak yang membuktikan, Kezia tidak sedang main-main. Emas kedua untuk Indonesia pun dipastikan.

Sementara itu, partai yang paling menegangkan terjadi di kelas SR-M U67A putra. Laga Andreas Waturandang yang menghadapi petarung Thailand berlangsung imbang dan mendebarkan. 

Namun dengan kecepatan dan ketangguhan mental, Andre unggul tipis 15–14 dan melaju ke partai puncak. 

Di final, personel Tim Tarsius Polres Bitung ini meledak! Petarung asal Kamboja dilibas habis dengan skor telak 17–1. Emas ketiga pun berhasil dibawa pulang — menyempurnakan dominasi Sulut di arena Asia Tenggara.

Ketua Pengprov Hapkido Sulawesi Utara, Audy Pangemanan bangga dan haru atas pengorbanan tiga atlet Sulut yang mengibarkan Merah Putih di kejuaraan internasional. 

"Capaian itu berkat latihan keras dan dedikasi mereka. Kami salut dan bangga," jelas Pangemanan kepada Tribunmanado.com, Senin (16/6/2025). 

Raihan tiga medali emas menjadi bukti cabor itu jadi barometer baru olahraga beladiri di Indonesia.