Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Kopra

Harga Kopra Turun, Petani Masih Untung karena Harganya Masih Cukup Tinggi

Update harga kopra terbaru di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (14/6/2025). 

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Glendi Manengal
Tribun Manado/Petrick Sasauw
HARGA KOPRA - Info terbaru harga kopra di Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (14/6/2025). Harga kopra turun, petani masih untung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Update harga kopra terbaru di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (14/6/2025). 

Harga kopra di wilayah Sulawesi Utara tengah menjadi sorotan. 

Hal ini dikarenakan harganya yang terus mengalami kenaikan.

Terkait hal tersebut kini harga kopra mengalami penurunan.

Namun penurunannya tak signifikan sehingga masih membuat petani kopra untung.

Untuk harga sebelumnya sempat Rp 21.900 per kilogram.

Lalu turun Rp 1.900 jadi Rp 20.000 per kilogram. 

Menurut pemilik gudang kopra di Kelurahan Calaca, yakni Ida, beberapa minggu terakhir harga kopra memang kerap alami penurunan. 

Menurutnya, ini disebabkan lantaran permintaan kopra dari luar kota Manado berkurang.

"Sehingga harganya turun di Manado," tuturnya.

Walaupun begitu, harga kopra yang ada saat ini masih membuat petani merasa untung. 

Ini lantaran sebelumnya harga kopra ada di angka Rp 10 ribu per kilogram.

"Jadi ini masih cukup tinggi harganya, petani tidak rugi masih untung," terang dia.

Senada dengan Ida, Heri salah seorang petani kelapa di Manado mengaku harga kopra saat ini masih cupu tinggi. 

"Harga saat ini masih bagus sekali jadi tidak buat kita rugi, jadi petani harus tetap semangat," ujar dia. 

Meski begitu, sebagai petani dirinya berharap harga tidak terus turun seperti tahun 2024. 

"Kami berharap pemerintah bisa cari jalan keluar dari masalah ini," kata dia. 

Cara Membuat Kopra

Cara membuat kopra adalah dengan melakukan pengeringan daging buah kelapa menjadi kopra.

Dikutip dari riau.litbang.pertanian.go.id, pengolahan kopra adalah proses penguapan air dari daging buah kelapa.

Oleh karena itu, kadar adar air mula-mula ± 50 persen diturunkan menjadi 5-6?ngan cara pengeringan.

Penguapan air di permukaan mula-mula berjalan cepat sekali, dan makin lama makin lambat.

Hal tersebut karena air di lapisan sebelah dalam harus mendifusi dahulu ke bagian sebelah
luar sebelum menguap.

Untuk mencegah kerusakan-kerusakan maupun dekomposisi dari daging buah, waktu pengeringan sebaiknya dilakukan secara singkat.

Tujuan Membuat kopra

Dikutip dari sumber yang sama, berikut tujuan membuat kopra:

1. Pengawetan

Kadar air daging buah kelapa yang masih tinggi menjadi sasaran pertumbuhan berbagai jenis jamur, bakteri dan serangga.

Sehingga organisme ini dapat memakan dan merusak daging buah kelapa dan minyak yang dikandung di dalamnya.

2. Mengurangi berat

Kadar air buah kelapa segar adalah 50%, sedangkan kopra yang dikeringkan dengan baik mempunyai kadar air 5-6%.

Pengurangan berat dari 100 kg daging buah kelapa segar hingga menjadi kopra sekitar 52 kg.

Sehingga hal tersebut dapat mengurangi biaya angkutan kopra itu sendiri.

3. Mengkonsentrasikan minyak

Kandungan minyak yang terdapat dalam daging buah kelapa umumnya 34%.

Sedangkan kandungan minyak yang terdapat dalam kopra yang baik adalah 65-68%.

Cara Mengeringkan Kelapa Menjadi Kopra

1. Kelapa diletakkan di lantai pengering atau rak-rak terbuat dari bambu di bawah sinar matahari.

2. Dalam waktu 2 hari pengeringan jika dalam cuaca baik, daging buah dengan mudah dapat dicungkil dari
tempurungnya.

3. Kemudian dikeringkan kembali selama 3 – 5 hari sampai mendapatkan kopra kering.

Pengeringan secara kontinyu selama 8 jam mampu menguapkan ± 1/3 kadar air yang terdapat pada buah.

4. Saat penjemuran, kopra dibalik selama 1-2 jam sekali.

5. Hasil pengeringan tersebut dinamakan sebagai sun-dried kopra.

(TribunManado.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved