Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Kisah Pilu Opa Aziz Hanafi Makalalag, Kakek 70 Tahun Asal Makassar yang Terlantar di Manado Sulut

Harapan Opa Aziz bertemu dan tinggal dengan anaknya pupus. Ia akhirnya terlantar di Manado tanpa tempat tinggal sejak Mei 2025.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Indri Panigoro
TERLANTAR: Di sebuah halte bus di Kairagi 2, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, seorang kakek berusia 70 tahun bernama Aziz Hanafi Makalalag duduk memeluk lututnya dengan tatapan mata penuh harap. Ia tampak menunggu sesuatu pada Selasa 10 Juni 2025 siang.  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di sebuah halte bus di Kairagi 2, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, seorang kakek berusia 70 tahun bernama Aziz Hanafi Makalalag duduk memeluk lututnya dengan tatapan mata penuh harap. 

Ia tampak menunggu sesuatu pada Selasa 10 Juni 2025 siang. 

Saat didekati Tribunmanado.co.id, Aziz Hanafi Makalalag berdiri dan langsung tersenyum.

Ia mengatakan dirinya bukan warga Manado.

"Saya dari Galesong Makassar. Saya datang ke Manado untuk ketemu dan tinggal dengan anak saya, tapi sudah tidak bertemu," kata Opa Aziz.

Harapan Opa Aziz bertemu dan tinggal dengan anaknya pupus.

Ia akhirnya terlantar di Manado tanpa tempat tinggal sejak Mei 2025.

TERLANTAR: Di sebuah halte bus di Kairagi 2, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, seorang kakek berusia 70 tahun bernama Aziz Hanafi Makalalag duduk memeluk lututnya dengan tatapan mata penuh harap. Ia tampak menunggu sesuatu pada Selasa 10 Juni 2025 siang. 
TERLANTAR: Di sebuah halte bus di Kairagi 2, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, seorang kakek berusia 70 tahun bernama Aziz Hanafi Makalalag duduk memeluk lututnya dengan tatapan mata penuh harap. Ia tampak menunggu sesuatu pada Selasa 10 Juni 2025 siang.  (Tribun Manado/Indri Panigoro)

Alhasil Halte bus dipilih Opa Aziz karena ia tak ada pilihan lain untuk berteduh.

"Sudah tidak tahu lagi mau ke mana, tidak ada uang untuk kembali ke Makassar, jadi saya tidur di halte saja selama satu bulan lebih ini," tutur Aziz dengan suara yang mulai terbata-bata. 

Tak ada ongkos pulang dan tak ada pegangan uang di tangan membuat Opa Aziz Hanafi hanya mengharapkan pemberian orang untuk makan.

"Kadang ada yang lewat kasih makan, kadang tidak. Kalau tidak ada berarti tunggu besok baru makan," ucapnya.

Kepala Lingkungan 5, Kairagi 2, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulut, Christin Tampomalu mengungkapkan bahwa Opa Aziz adalah orang ketiga yang terlantar di halte yang tersebut.

a tampak menunggu sesuatu pada Selasa 10 Juni 2025 siang. 
TERLANTAR: Kepala Lingkungan 5, Kairagi 2, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulut, Christin Tampomalu dan Lurah Kairagi 2 saat memantau langsung kondisi Opa Aziz, Selasa 10 Juni 2025.

"Memang di halte situ sudah beberapa orang terlantar. Ada yang sudah kami serahkan ke Dinas Sosial, namun tetap masih ada juga yang memanfaatkan halte tersebut untuk tempat tinggal seperti yang dilakukan Opa Aziz ini," kata Pala Selasa (10/06/2025) kemarin.

Saat dikonfirmasi kembali oleh Tribunmanado, Rabu 11 Juni 2025, kata Christin Tampomalu Opa Aziz sudah dibawa oleh Dinas Sosial.

"Sudah dijemput Dinsos Manado sekitar pukul 3 sore kemarin," ucap Pala. (Ind)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved