Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengeroyokan di Gorontalo

Benarkah Motif Asmara di Balik Oknum Brimob Bakupukul TNI di Gorontalo? Ini Penjelasan Suyono

Mereka mendatangi kantor polisi usai diduga ada anggota TNI menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oknum Brimob.

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/Tangkapan layar Instagram @gtlo.karlota
TNI DIKEROYOK - Potret sejumlah anggota TNI Gorontalo mendatangi Polres Gorontalo pada Rabu (5/6/2025). Belakangan beredar video anggota TNI dikeroyok oleh dua anggota Brimob. 

Kepala Penerangan Korem 133/Nani Wartabone Kapten Inf Suyono membantah narasi konflik yang terjadi di kawasan Polres Gorontalo disebabkan masalah asmara.

Menurut Suyono, insiden yang terjadi di area perumahan kawasan Polres Gorontalo itu hanya kesalahpahaman antara pelaku dan korban.

‎“Sudah selesai, tidak ada teriak-teriak di Polres. Ini hanya salah paham, tidak ada motif asmara,” ujar Kapten Inf Suyono kepada TribunGorontalo.com, Kamis (5/6/2025).

‎Kapten Inf Suyono menjelaskan insiden bermula ketika anggota TNI menaiki becak motor (bentor) yang dikemudikan  oleh Ical.

‎Saat hendak memasuki perumahan di kawasan Polres Gorontalo, jalanan terhalang beberapa sepeda motor.

‎Anggota TNI itu kemudian meminta pemilik sepeda motor untuk memindahkan kendaraannya.

‎Namun, dua anggota Brimob yang berada di lokasi justru tersinggung karena permintaan anggota TNI itu

Ipda Aprianto, Anggota Brimob dari Polda Papua Barat yang sedang cuti di Gorontalo itu langsung memukuli anggota TNI dan sopir bentor.

‎Aksi kekerasan ini juga didukung tujuh warga di sekitar lokasi. Sehingga total sembilan orang yang mengeroyok dua korban.

‎"Karena oknum anggota Brimob itu mabuk jadi dipukul anggota TNI itu bareng temannya dan tujuh masyarakat," jelas ‎Kapten Inf Suyono ditemui TribunGorontalo.com pada Kamis (5/6/2025) pagi.

‎‎Kapten Inf Suyono mengatakan bahwa anggota TNI itu sempat mengalami lebam di mata sebelah kiri.

‎“Jadi awalnya mereka nggak tahu dia anggota TNI. Setelah bilang ‘saya anggota’ baru berhenti dipukul,” ujar Suyono.

‎"Semalam anggota TNI karena tidak terima dilaporkan lah ke Polres Gorontalo, buat laporan karena pemukulan itu," tambahnya.

Saat ini, para pelaku dan korban telah dipertemukan untuk mediasi perdamaian.

(TribunGorontalo.com/Arianto Panambang)

Sumber: Tribun Gorontalo

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved