Pengeroyokan di Gorontalo
Benarkah Motif Asmara di Balik Oknum Brimob Bakupukul TNI di Gorontalo? Ini Penjelasan Suyono
Mereka mendatangi kantor polisi usai diduga ada anggota TNI menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oknum Brimob.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial video sejumalh anggota TNI mendatangi Polres Gorontalo.
Mereka mendatangi kantor polisi usai diduga ada anggota TNI menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oknum Brimob.
Dalam video yang beredar, terdengar suara sosok yang meminta agar Brimob yang terlibat pengeroyokan untuk keluar.
Belakangan diketahui kalau seorang anggota Korem 133/Nani Wartabone, wilayah Komando Daerah Militer XIII Merdeka (Kodam Merdeka Manado) menjadi korban pemukulan.
Yang melakukan pemukulan diduga adalah oknum Brimob.
Dari video yang beredar tertulis narasi bahwa perseteruan ini diduga disebabkan karena masalah asmara.
Akun Instagram gtlo.karlota mengunggah video sejumlah anggota TNI dan masyarakat memadati halaman Polres Gorontalo.
"VIRAL!!! BEREDAR VIDEO AMATIR BAKU SAPU ANTARA PARA PERSONIL TNI VS BRIMOB DI POLRES GORONTALO, DIDUGA SEMENTARA KARENA ASMARA"
Hingga pukul 10.16 Wita, Kamis (5/6/2025), video unggahan tersebut telah disukai 2.177 pengguna Instagram, dan dikomentari ratusan warganet.
"Ngana lia itu adek, demi ngana ini nou," komentar warganet.
"Kita dengar 1 vs 1 tni vs Brimob, tni kalah langsung pangge dpe taman," tulis akun lain.
Beberapa warganet mengaku menyaksikan langsung insiden ini namun tidak mengetahui apa masalahnya.
Bahkan ada yang sempat melewati Polres Gorontalo tapi takut mendekat karena disangka swiping.
Keterangan pihak TNI
Kepala Penerangan Korem 133/Nani Wartabone Kapten Inf Suyono membantah narasi konflik yang terjadi di kawasan Polres Gorontalo disebabkan masalah asmara.
Menurut Suyono, insiden yang terjadi di area perumahan kawasan Polres Gorontalo itu hanya kesalahpahaman antara pelaku dan korban.
“Sudah selesai, tidak ada teriak-teriak di Polres. Ini hanya salah paham, tidak ada motif asmara,” ujar Kapten Inf Suyono kepada TribunGorontalo.com, Kamis (5/6/2025).
Kapten Inf Suyono menjelaskan insiden bermula ketika anggota TNI menaiki becak motor (bentor) yang dikemudikan oleh Ical.
Saat hendak memasuki perumahan di kawasan Polres Gorontalo, jalanan terhalang beberapa sepeda motor.
Anggota TNI itu kemudian meminta pemilik sepeda motor untuk memindahkan kendaraannya.
Namun, dua anggota Brimob yang berada di lokasi justru tersinggung karena permintaan anggota TNI itu
Ipda Aprianto, Anggota Brimob dari Polda Papua Barat yang sedang cuti di Gorontalo itu langsung memukuli anggota TNI dan sopir bentor.
Aksi kekerasan ini juga didukung tujuh warga di sekitar lokasi. Sehingga total sembilan orang yang mengeroyok dua korban.
"Karena oknum anggota Brimob itu mabuk jadi dipukul anggota TNI itu bareng temannya dan tujuh masyarakat," jelas Kapten Inf Suyono ditemui TribunGorontalo.com pada Kamis (5/6/2025) pagi.
Kapten Inf Suyono mengatakan bahwa anggota TNI itu sempat mengalami lebam di mata sebelah kiri.
“Jadi awalnya mereka nggak tahu dia anggota TNI. Setelah bilang ‘saya anggota’ baru berhenti dipukul,” ujar Suyono.
"Semalam anggota TNI karena tidak terima dilaporkan lah ke Polres Gorontalo, buat laporan karena pemukulan itu," tambahnya.
Saat ini, para pelaku dan korban telah dipertemukan untuk mediasi perdamaian.
(TribunGorontalo.com/Arianto Panambang)
Sumber: Tribun Gorontalo
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.