Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Covid 19

Menkes Budi Gunadi: Kasus Covid-19 di Indonesia Ada Kenaikan, Tapi Masih dalam Kondisi Terkendali

Pemerintah terus melakukan pemantauan ketat dan mendorong masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Tribun Manado/Gryfid Talumedun
KASUS COVID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Lonjakan ini terpantau melalui sistem Surveilans Sentinel, yang memantau gejala Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di sejumlah rumah sakit. Menkes Budi Gunadi: Kasus Covid-19 di Indonesia Ada Kenaikan, Tapi Masih dalam Kondisi Terkendali. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Lonjakan ini terpantau melalui sistem Surveilans Sentinel, yang memantau gejala Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di sejumlah rumah sakit.

Meski terjadi peningkatan kasus, Menkes memastikan bahwa situasi masih terkendali.

Baca juga: Kasus Covid 19 Naik Lagi di Indonesia, Waspadai Lonjakan dari Negara Tetangga

Ia menegaskan bahwa lonjakan kasus di Indonesia belum sebesar yang terjadi di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, yang saat ini mengalami peningkatan kasus secara signifikan.

Pemerintah terus melakukan pemantauan ketat dan mendorong masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik.

Langkah antisipatif tetap diambil, termasuk penguatan sistem deteksi dini dan kesiapan fasilitas kesehatan.

"Nah, itu ada berapa puluh rumah sakit dan puskesmas yang kita survei. Ada kenaikan sedikit. Ya, ada kenaikan sedikit, belum sebanyak seperti Singapura," ujar Budi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

Budi mengatakan, kenaikan yang tidak signifikan ini dikarenakan Indonesia bukan daerah tujuan transit seperti Singapura dan Thailand.

Dia juga menjelaskan, dari temuan kasus tersebut, Kemenkes telah melihat genome sequence dan berhasil mengetahui Covid-19 yang menyebar adalah subvarian Omicron JR1.

Kabar baiknya, subvarian itu disebut menyebabkan tingkat kematian yang rendah.

"Ini subvarian ini emang banyak beredar di Singapura dan yang saya lihat di Thailand, tapi ini fatality rate-nya rendah sih," tuturnya.

Meski dengan tingkat fatalitas rendah, Kemenkes tetap mengantisipasi lonjakan penularan dengan memberikan imbauan kepada kepala dinas kesehatan seluruh Indonesia untuk melaporkan jika kasus infeksi Covid-19 terjadi di wilayah mereka.

"Jadi, kita sudah keluarin surat ke seluruh kepala dinas kesehatan untuk melakukan surveillance. Jadi, kalau ada yang kena, dilaporin," tandasnya.

Situasi di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta memastikan bahwa hingga akhir Mei 2025 tidak ditemukan adanya tren peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 di wilayah ibu kota.

Pernyataan ini disampaikan usai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait kewaspadaan menyikapi meningkatnya kembali kasus Covid- 19 di beberapa negara seperti Singapura, Thailand, dan Hongkong.

“Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya tren peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 di Jakarta,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Jakarta, Ovi Norfiana saat dikonfirmasi, Selasa (3/5/2025).

Menurut Ovi, data yang dihimpun dari berbagai laboratorium pemeriksa spesimen Covid- 19 selama periode 1 Januari hingga 31 Mei 2025 mencatat total 38 kasus positif.

Puncak kasus terjadi pada Januari dengan 25 kasus. Kemudian menurun pada bulan-bulan berikutnya, pada Februari tercatat dua kasus, Maret satu kasus, April empat kasus, dan Mei sebanyak enam kasus.

“Tidak ada kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 selama periode tersebut,” lanjut dia.

Meski kondisi masih terkendali, Dinkes tetap melakukan monitoring rutin terhadap kasus Covid-19 di seluruh wilayah ibu kota.

Berikut langkah pencegahan yang diterapkan Dinkes Jakarta:

1. Memperkuat sistem surveilans dan pelaporan kasus di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit.

2. Memastikan kesiapsiagaan layanan kesehatan, termasuk ketersediaan tenaga medis, ruang isolasi, dan sistem rujukan jika terjadi lonjakan kasus.

3. Mengintensifkan edukasi kepada masyarakat untuk tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain:

  • Mencuci tangan pakai sabun secara rutin,
  • Menggunakan masker jika mengalami batuk atau pilek, atau berada di tempat ramai,
  • Menjaga etika batuk dan bersin,
  • Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika merasa tidak sehat.

Dinkes Jakarta juga mengimbau warga yang hendak bepergian ke luar negeri agar tetap memperhatikan protokol kesehatan negara tujuan, menjaga kebugaran tubuh, dan melengkapi vaksinasi Covid-19, terutama bagi kelompok rentan seperti lanjut usia dan penderita penyakit kronis.

“Warga yang hendak bepergian ke luar negeri untuk selalu mengikuti protokol kesehatan di negara tujuan dan memastikan kondisi tubuh tetap fit,“ ungkap Ovi.

Sebelumnya, Kemenkes mengeluarkan SE menyusul peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

Surat itu berisi sembilan arahan yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

"Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial kejadian luar biasa atau wabah lainnya," bunyi surat edaran yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Murti Utami, pada 23 Mei 2025, dikutip Sabtu (31/5/2025).

Adapun varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan J.1).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved