Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Blokade Jalan Tambang di Bitung, Lurah: Jangan Rugikan Sesama Warga

Bloke dilakukan sebagai bentuk protes terhadap PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Fistel Mukuan
BLOKADE - Lurah Dua Sudara, Lucky Runtuwene, saat ditemui pada Selasa (3/6/2025) di Bitung, Sulawesi Utara, menjelaskan dampak aksi blokade jalan oleh warga Pinasungkulan terhadap warganya yang bekerja di perusahaan tambang. Ia meminta agar aspirasi disampaikan tanpa menghalangi akses warga lain ke tempat kerja. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI – Aksi blokade jalan yang dilakukan sekelompok warga Kelurahan Pinasungkulan, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara, berdampak langsung bagi warga tetangga, Dua Sudara

Bloke dilakukan sebagai bentuk protes terhadap PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Jalan yang diblokir merupakan akses utama bagi sejumlah warga Dua Sudara yang bekerja sebagai tenaga harian lepas maupun pegawai kontrak di perusahaan tambang tersebut.

Lurah Dua Sudara, Lucky Runtuwene mengatakan, warganya mengalami kesulitan untuk sampai ke tempat kerja sejak aksi blokade pertama dilakukan pada 26 Mei 2025.

“Kalau pekerja harian tidak masuk kerja, berarti mereka tidak digaji.

Begitu pula karyawan kontrak, absensi akan memengaruhi penilaian kinerja,” ujar Lucky saat ditemui, Selasa (3/6/2025).

Keluhan pun mulai berdatangan.

Sejumlah warga mendatangi kantor kelurahan untuk menyampaikan keresahan karena tidak bisa melintas ke area tambang.

Sebagai respons, Lucky menginisiasi pertemuan bersama Lurah Pinasungkulan dan Camat Ranowulu.

Dalam forum tersebut, ia menyampaikan permintaan agar penyampaian aspirasi dilakukan tanpa mengganggu akses jalan umum.

“Saya mohon jangan memblokade jalan dan melarang warga saya yang ingin bekerja. Silakan menyampaikan aspirasi, tapi jangan sampai merugikan sesama warga,” tegasnya.

Namun, pada 27 Mei, aksi blokade kembali terjadi.

Sejumlah warga Dua Sudara bahkan harus melewati jalur alternatif yang ekstrem, termasuk menyeberangi sungai (disebut kuala) untuk bisa tiba di tempat kerja.

Situasi makin pelik ketika pada 28 Mei, pihak perusahaan menggelar pertemuan dengan Camat Ranowulu, Lurah Pinasungkulan, dan perwakilan warga Pinasungkulan.

Lucky mengaku tidak diikutsertakan dalam pertemuan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved