Kisah Iptu Syarif Subarkah Saat Jadi Kapolsek Sonder di Minahasa, Bantu Makamkan Jenazah Covid-19

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya terjadi saat pandemi Covid-19. 

Kala itu, ia menjabat sebagai Kapolsek Sonder dan harus bersinergi dengan banyak instansi dalam penanganan pandemi. 

“Dari vaksinasi, pendataan warga, isolasi, hingga proses pemakaman, kami ikut terlibat langsung,” ujarnya. 

Meski harus turun langsung ke lapangan dengan risiko tinggi, Iptu Syarif tetap bertugas secara profesional. 

“Kami bahkan membantu pemakaman warga jika kekurangan tenaga. 

Tentu tetap dengan APD lengkap,” kenangnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Minahasa Selatan Sulut Besok Kamis 29 Mei 2025, Ada Potensi Hujan Petir

Baca juga: Populer Bitung: Kebakaran Hanguskan Rumah dan 14 Kendaraan, Pelaku Pembunuhan Divonis Seumur Hidup

Selama tiga tahun pandemi, ia bahkan tak bisa pulang ke kampung halaman di Lampung.

Namun, ia bersyukur tetap sehat dan bisa menjalankan tugas dengan baik. 

“Ada rasa takut, tapi sebagai polisi, tanggung jawab tetap nomor satu,” ucapnya.

Di balik seragamnya, Iptu Syarif adalah sosok keluarga yang hangat. 

Ia menikah dengan seorang dokter kecantikan di Palembang.

Mereka telah dikaruniai seorang anak laki-laki.

Kisah hidup dan dedikasi Iptu Syarif menjadi bukti bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tapi juga pengabdi tanpa batas bagi masyarakat.(*)

(Tribunmanado.com/Fistel Mukuan)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.