Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WNI di Kamboja

Ribuan WNI Pilih ke Kamboja, Kasus Penipuan Daring Kian Bertambah

Angka kasus yang menjerat warga negara Indonesia (WNI) di negara Angkor Wat terus bertambah berkali-kali lipat.

Editor: Erlina Langi
Kolase/Tribun Manado
ILUSTRASI WNI - Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia makin tertarik untuk bekerja di Kamboja 

TRIBUNMANADO.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia makin tertarik untuk bekerja di Kamboja.

Angka kasus yang menjerat warga negara Indonesia (WNI) di negara Angkor Wat terus bertambah berkali-kali lipat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto

Bagaimana tidak, baru 3 bulan pertama tahun 2025, KBRI Phnom Penh sudah menangani 1.301 kasus WNI bermasalah di Kamboja.

Angka ini naik 174 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari total kasus yang ditangani ini, 85 persen terkait dengan kegiatan penipuan daring.

“Angkanya bertambah berkali-kali lipat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Santo dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025).

Total ada 131.184 orang WNI yang menetap dengan izin tinggal 3-24 bulan pada tahun 2024 berdasarkan data imigrasi Kamboja

Hal ini cukup memprihatinkan, Santo menegaskan bahwa KBRI tidak bisa mentolerir perspektif yang menormalisasi keterlibatan dalam aktivitas penipuan online ini.

Dimana kemudian aktivitas yang melibatkan para WNI tersebut juga mengincar korban masyarakat di Indonesia.

KBRI pun tidak jarang menemukan WNI yang memohon difasilitasi kepulangannya ke tanah air untuk kesekian kali karena tetap tergiur dengan penghasilan yang dijanjikan.

“KBRI tidak dapat mentolerir perspektif yang sepertinya ‘menormalisasi’ keterlibatan dalam aktivitas penipuan online sebagai pekerjaan yang sah. Aktivitas penipuan online jelas-jelas memakan korban di tanah air,” ungkap Santo.

Warga Sulawesi Utara meninggal di Kamboja

Sosok Nahtasya Antou, perempuan asal Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang meninggal dunia di Kamboja.

Mendiang Nahtasya merupakan warga Sulawesi Utara yang berdomisili di Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado.

Nahtasya berpulang saat usianya 26 tahun.

Nahtasya pergi ke Kamboja bersama sang pacar JR, alias Jovan untuk bekerja.

Namun, almarhumah Nahtasya dikabarkan meninggal pada pada 10 April 2025 lalu setelah mengalami sakit.

Sudah satu bulan lebih jenazah Nahtasya belum bisa dipulangkan ke Sulut.

Hal itu diungkapkan ayah korban Nelson Antou, saat ditemui TribunManado.co.id.

"Benar sampai saat ini Jenazah anak saya masih di Kamboja belum bisa dipulangkan," ujar Nelson, Selasa (12/5/2025).

Nelson menyebut, penyebab anaknya belum bisa pulang karena diduga pacar anaknya, yakni JR telah menggunakan uang donasi tersebut.

Padahal sebelumnya donasi yang dibuka oleh sahabat Nahtasya, yaitu Mercy Lontoh sudah terkumpul Rp 200 juta lebih.

Menurut Nelson, JR diduga tidak bertanggung jawab dan melakukan pembiaran terhadap jenazah sang anak.

"Kami semua terima bukti transfer (dana donasi) yang masuk ke JR bahkan melalui Mercy Lontoh sudah lebih dari cukup, tetapi tidak tahu kenapa anak saya sampai saat ini belum bisa dipulangkan," kata Nelson.

"Mercy membuka donasi ini mengunakan rekening JR jadi semua uang masuk ke JR namun sampai saat tidak ada kejelasan," ungkapnya lagi.

Lanjut Nelson, kalau pihaknya dan Mercye sudah mencoba menghubungi JR dan keluarganya untuk mencari kejelasan mengenai pemulangan jenazah anaknya. 

Tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan dan respon dari lelaki JR, bahkan nomornya saat dihubungi sudah tidak aktif.

"JR tidak merespon telepon kami keluarga, untuk itu saya memohon untuk dia merespon dan menanggapi serta bertanggung jawab dengan memulangkan jenazah anak saya. Tolong uang bantuan donasi yang dikirim oleh orang-orang baik dikirim saja ke pihak keluarga di Manado atau urus saja kepulangan anak saya ke Sulut lewat uang itu," jelas Nelson, memohon.

Sahabat almarhumah Nahtasya, yakni Mercy Lontoh, juga angkat bicara terkait persoalan ini.

Mercy adalah orang yang pertama yang membuka donasi untuk memulangkan jenazah almarhumah Nahtasya Antou dari Kamboja ke Manado.

Sebelum membuka donasi Mercy sudah berkoordinasi dengan pacar Nahtasya JR alias Jovan.

Donasi dibuka mulai tanggal 10 April 2025 dan dikirim langsung ke rekening dan Dana atas nama JR.

"Saya bersahabat dengan Nahtasya jadi memang dari hati saya ingin membantu, tetapi ujungnya jadi seperti, jenazah Nahtasya belum bisa dipulangkan," jelas Mercy, Senin (13/5/2025).

Mercy menjelaskan, diduga uang donasi yang telah dikumpulkan dan dikirim ke JR tidak digunakan untuk memulangkan jenazah Nahtasya dari Kamboja ke Manado. 

"Komunikasi terakhir dengan Jovan itu di tanggal 29 april, setelahnya sampai sekarang sudah tidak direspon. 

Uang donasi yang terkumpul 200 juta sekian itu kami tahu dari postingannya JR, jadi dia spill saldo rekening banknya, dimana akunnya ada pemasukan 200 juta sekian dan pengeluaran 160 juta sekian itu dari periode tanggal 10 april sampai 30 april," tutur Mercy.

Begitu juga di akun Dana milik JR, tambah Mercy, dipostingannya terlampir ada uang masuk sekira 8 jutaan untuk periode tanggal 10 April sampai 15 April. 

"Jadi total saldo yang masuk ke dia baik bank dan dana itu 200 sekian juta. Itu sudah cukup untuk memulangkan jenazah  Nahtasya. 

Karena saya sudah dapat info dari Mister Kim dari tempat penitipan jenazah di Kamboja, di mana biaya yang dibutuhkan untuk pemulangan jenazah ke Manado hanya 165 juta," beber Mercy.

Selanjutnya, di tanggal 3 Mei, Mercy kemudian menghubungi via chat whatsapp agar dirinya memberikan klarifikasi secara terbuka terkait pemakaian uang donasi, namun tidak direspon.

"Jadi saya chat ke Jovan untuk terbuka soal donasi karena sudah tidak ada kejelasan, apalagi orang-orang yang berdonasi sudah bertanya-tanya perkembangan dan keadaan almarhuma apakah sudah balik ke Manado atau bagaimana," sebut Mercy.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved