Tribun Manado Podcast
Ini Peran Strategis Badan Gizi Nasional dalam Program Makan Bergizi Gratis, Diungkap Lodewyk Pusung
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung, menjelaskan tugas, tantangan, dan harapannya terhadap program MBG.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Alpen Martinus
Manado,TRIBUNMANADO.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi institusi kunci dalam implementasi program ini.
Pada acara podcast yang digelar di Kantor Tribun Manado pada Sabtu, 17 Mei 2025, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung, menjelaskan tugas, tantangan, dan harapannya terhadap program MBG.
Baca juga: Breaking News: Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Lodewyk Pusung Kunjungi Kantor Tribun Manado
Berikut petikannya:
TM : Bagaimana perjalanan karier Bapak hingga bergabung dengan BGN?
Lodewyk Pusung : Saya berasal dari Desa Paslaten, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara. Lahir dan besar di sana, saya menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di kampung halaman. Sejak kecil sudah di tinggal ayah, dan dibesarkan oleh ibu saya. Di kampung, banyak pohon seho, jadi saya belajar membuat gula batu atau gula aren dan menjualnya untuk membantu biaya sekolah. Saya kemudian masuk Akabri karena orang tua saya tidak mampu membiayai kuliah. Sebenarnya saya ingin kuliah, tetapi kondisi ekonomi tidak memungkinkan. Setelah lulus, saya bertugas di Brawijaya, lalu berpindah ke Kalimantan. Terakhir, saya dipercaya oleh Pak Prabowo untuk menjadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.
TM : Apa tugas dan fungsi utama Badan Gizi Nasional?
Lodewyk Pusung : Ini adalah bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, termasuk dalam delapan program cepat yang kami kampanyekan, salah satunya makan siang gratis. Presiden selalu menekankan bahwa tidak boleh ada anak Indonesia yang kelaparan. Inilah tugas pokok BGN: memastikan anak-anak Indonesia, mulai dari dalam kandungan hingga SMA, mendapatkan makanan bergizi.
TM : Bagaimana cara BGN mengimplementasikan tugasnya agar program ini sukses?
Lodewyk Pusung: Secara bertahap kami akan membentuk kantor wilayah. Di Sulawesi dan Gorontalo, misalnya, nanti akan ada satu kantor wilayah di Manado. Ke depannya, setiap provinsi akan memiliki satu kantor. Saat ini, sudah ada 1.335 dapur yang beroperasi di seluruh Indonesia, melayani sekitar 3 juta anak. Kami berharap program ini berjalan maksimal.
TM : Bagaimana pelaksanaan MBG di Sulawesi Utara, kampung halaman Bapak?
Lodewyk Pusung: Di Sulut, dari 15 kabupaten/kota, baru ada 9 dapur yang beroperasi. Kini ada tambahan dua dapur lagi. Jumlah murid di Sulut sekitar 400–500 ribu, artinya perlu lebih dari 100 dapur untuk mencukupi semuanya. Kami berharap pelaksanaannya bisa dipercepat.
TM : Apa syarat untuk membuat dapur MBG atau menjadi mitra BGN?
Lodewyk Pusung: Silakan daftar di tautan mitra.bgn.co.id. Kami akan meninjau lokasi agar tidak terjadi penumpukan dapur di satu area. Misalnya, jika sudah ada dapur di Kairagi, tidak perlu ada dapur baru di lokasi yang sama.
TM : Berapa banyak tenaga kerja yang bisa diserap dari dapur MBG?
Michael Thungari Ungkap Derita Warga Sangihe: Listrik Padam, Sinyal Hilang |
![]() |
---|
Cerita Michael Thungari, Awalnya Pebisnis dan Pecinta Olahraga, Kini Pimpin Sangihe |
![]() |
---|
YPMAK Dorong Pendidikan Berkualitas Demi Masa Depan Cerah Anak Papua, Beri Bantuan Studi |
![]() |
---|
Ini Cara Membayar Tunggakan Iuran JKN dengan Mencicil |
![]() |
---|
CEP Memenuhi Syarat Jadi Calon Ketua Golkar Sulut, Feryando Lamaluta: Tak Melanggar Aturan Partai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.