Manado Sulawesi Utara
Lapangan Kerja Sulit di Sulut Bikin Orang Tertarik ke Kamboja, Simak Pengakuan Pemuda Manado ini
Lapangan kerja yang sulit di Sulawesi Utara menjadi alasan masih banyak warga yang nekat ke Kamboja.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Lapangan kerja yang sulit di Sulawesi Utara menjadi alasan masih banyak warga yang nekat ke Kamboja.
Meskipun resikonya besar. Bisa pulang dalam peti mati.
Seperti pengalaman J.
Pria ini diamankan aparat Polsek Bandara Sam Ratulangi pada Sabtu (10/5/2025).
Kepada Tribunmanado.com, J mengaku nekat ke Kamboja karena butuh pekerjaan.
"Saya sangat butuh pekerjaan, namun sulit persyaratannya," kata dia.
Makanya ketika kesempatan ke Kamboja datang, langsung diambilnya.
Itu bak ibarat bermain dadu.
Kebetulan lemparan dadunya mujur.
"Saya sempat dapat gaji sebulan Rp 12 juta sebulan," kata dia.
Ia mengaku dapat perusahaan dengan pimpinan yang bisa mengerti keadaan mereka.
Kinerjanya pun bagus. Sukses di kesempatan pertama, ia balik lagi.
Sukses lagi, pulang, lantas balik lagi.
Namun keberuntungan J berakhir Sabtu.
"Ini yang ketiga dan diamankan di bandara," kata dia.
Ia mengaku tidak mengajak orang. Tapi diajak orang.
Mengapa Kamboja Masih Memikat, Analisis Akademisi Unima Meike Imbar
Sudah banyak korban warga negara Indonesia dari Sulut di Kamboja.
Di negara itu, mereka dipaksa untuk bekerja sebagai schemer, beroleh perlakuan tak adil dan ditekan.
Meski demikian, hasrat orang untuk kerja di Kamboja tak padam.
Pengamat sosial dari UNIMA Meike Imbar menuturkan, bekerja di luar negeri merupakan bagian dari hasrat manusia untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
"Hasrat terbesar dalam diri seorang manusia adalah pengembangan diri dan memperoleh kehidupan penghidupan yang lebih baik dari keadaan yang sekarang. Ini yang menjadi motivasi terbesar manusia bekerja dan mencari peluang usaha yang bisa ditekuni baik di negeri sendiri maupun di negeri orang," katanya Jumat (25/4/2025).
Sebut dia, bekerja di luar negeri merupakan suatu hal yang baik apabila jenis pekerjaan yang diperoleh selaras dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Dewasa ini marak warga Sulut yang mengadu nasib ke Kamboja, ini bukan hal yang salah.
"Hanya perlu digarisbawahi adu nasib itu untuk suatu pekerjaan yang jelas sesuai jenjang pendidikan, pemberi kerja juga jelas bahkan benefit yang akan diperoleh harus jelas," katanya.
Menurut dia, kejelasan ini penting agar warga tidak tertipu sebagaimana yang terjadi belakangan ini.
Ia menyarankan warga memiliki informasi lengkap mengenai pekerjaan yang akan ditekuni.
Hindari untuk memburu suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan namun disertai iming-iming gaji yang tinggi.
Banyak masalah terjadi, karena warga hanya tergiur dengan pendapatan yang akan diperoleh.
"Tapi tidak mau pusing dengan kejelasan pekerjaan dan pemberi kerja," kata dia.
Tidak kalah pentingnya, kata dia, adalah Dinas Tenaga Kerja agar proaktif memberikan sosialisasi kepada pemerintah kelurahan dan desa untuk diteruskan ke warga mengenai perdagangan manusia berkedok pekerjaan dengan gaji mapan.
Ia juga menyoroti peran Kedubes.
"Selama ini dari pengamatan saya Kedubes - mohon maaf - berperan sebagai " pemadam kebakaran" saja.
Artinya nanti setelah ada masalah dalam hubungan kerja antara warga negara kita di negeri orang, baru turun menangani. Saatnya tindakan preventif dikedepankan," katanya.
Dikatakannya, perlu koordinasi kerja yang baik antara Imigrasi, Dinas Tenaga Kerja serta Kedubes dalam mencegah berulangnya kasus perdagangan manusia. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Warga Kecamatan Wanea Manado Dihebohkan dengan Penemuan Mayat, Ini Keterangan Polisi |
![]() |
---|
Polda Sulut Buka Suara Terkait Kritikan Warga Soal Bakti Sosial dan Gerakan Pangan Murah di Megamas |
![]() |
---|
Suasana Kantor Polresta Manado Normal: Tak Ada Penjagaan Ketat, Polisi Main Voli di Lapangan |
![]() |
---|
Pembuang Sampah Sembarangan yang Viral di Manado Dihukum Penjara Sebulan dan Denda Rp 10 Juta |
![]() |
---|
Harga Daging Babi di Manado Sulawesi Utara Mulai Turun, Bawa Angin Segar Bagi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.