Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Sukses

Kisah Meisatari Vermanar Putri Penjual Tuak di Toraja, Sukses Raih S1 Cum Laude di Unsrat Manado

Mari kita kenal dekat dengan Meisatari Putri Vermanar cewek asal Toraja yang merantau ke Kota Manado Sulawesi Utara.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Alpen Martinus
Meisatari Putri Vermanari
SUKSES- Meisatari Putri Vermanar cewek asal Toraja berhasil raih sarjana di Unsrat, Selasa 29 April 2025. Permpuan peraih Cum Laude ini adalah anak penjual tuak. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Banyak jalan untuk sukses yang bisa ditempuh, tergantung usaha dan doa.

Sukses tersebut berhasil diraih oleh seorang perempuan bernama Meisatari Putri Vermanar.

Ia berhasil menjadi seorang sarjana, meski orang tuanya adalah penjual tuak.

Baca juga: Sosok Meisatari Putri Vermanari Anak Penjual Tuak Sukses Raih Sarjana Predikat Cumlaude di Unsrat

Mari kita kenal dekat dengan Meisatari Putri Vermanar cewek asal Toraja yang merantau ke Kota Manado Sulawesi Utara.

Cewek Kelahiran Makale, 6 Mei 2002 merantau ke Manado untuk menuntut ilmu di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Cewek yang hobi memasak dan menulis ini masuk di Jurusan Hukum karena cita-citanya menjadi Jaksa.

Akhirnya, pada tanggal 17 April 2025, dia bisa mengikuti Wisuda di Gedung Auditorium Unsrat.

Menariknya Meisatari dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude.

Meisatari merupakan mahasiswi berprestasi, dibuktikan dengan pencapaiannya yaitu pernah mengikuti lomba debat nasional dan mendapatkan juara harapan 1, dan menjadi delegasi dalam Peradilan semu piala Mahkamah Agung.

Selain berprestasi di dunia perkuliah, dia juga bergabung dalam organisasi-organisasi di dalam lingkungan kampus dan diluar kampus, seperti LDHK FH Unsrat, LAM FH Unsrat, ALSA, KMK dan diluar kampus yakni PMKRI.

Kepada Tribun Manado, Meisatari mengungkapkan ayahnya merupakan seorang penjual tuak di Toraja.

Hal itu yang mendorong dirinya untuk membuktikan anak seorang penjual tuak bisa berhasil dan berprestasi.

Itulah juga yang menjadi alasan dibalik dirinya menjadi seorang aktivis yang memperjuangkan hak-hak masyarakat dan sempat beberapa kali mengikuti aksi-aksi mahasiswa dan menjadi orator, salah satu aksi adalah memperjuangkan cap tikus.

"Dimana saya berpikir bahwa cap tikus adalah salah satu mata pencarian masyarakat Sulawesi Utara dan merupakan kearifan lokal yang patut dipertahankan," katanya.

Sebagai seorang anak penjual tuak, di Manado dikenal dengan istilah saguer, ia tidak pernah malu. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved