TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak cuaca ekstrem yang melanda perairan Sulawesi Utara (Sulut) pada, Senin (6/10/2025) berpengaruh terhadap pelayaran di Pelabuhan Manado.

Hujan deras, angin kencang hingga gelombang tinggi yang terjadi membuat kapal tidak bisa berlayar.

Terutama kapal yang berlayar dari pelabuhan Manado ke Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, (Nusa Utara).

Namun hari Selasa, Selasa (6/10/2025) Kapal dari Pelabuhan Manado kembali berlayar ke Nusa Utara.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Cepat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado, Capt Benaya Samri Yostavia.

Benaya menjelaskan karena cuaca ekstrem KSOP Manado tidak mengizinkan kapal ke Nusa Utara berlayar.

"Kamarin karena cuaca buruk jadi tidak ada kapal yang berlayar ke Nusa Utara, hanya ada dua kapal yang berlayar ke Maluku Utara," jelas Benaya.

Kata Benaya, dari informasi hari ini cuaca sudah membaik sehingga kapal ke Nusa Utara sudah bisa berlayar.

"Semua kapal sudah kami izin berlayar baik di Nusa Utara maupun ke Maluku Utara," ungkapnya.

Dia pun menambahkan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca.

"Tatapi kita terus berkoordinasi dengan BMKG update cuaca," pungkasnya.

Tentang Manado

Kota Manado adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa.

Manado terletak di Teluk Manado, dan dikelilingi oleh daerah pegunungan serta pesisir pantainya merupakan tanah reklamasi.

Sebelum menjadi kota yang maju, Manado menjadi bagian dari Minahasa.