Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

AMSI

CEO Tribun Network Dahlan Dahi Beber Tantangan Jurnalisme Masa Kini dan Peran Dewan Pers

CEO Tribun Network Dahlan Dahi dalam paparannya memetakan posisi pers saat ini beserta tantangannya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
AMSI
DISKUSI AMSI - Diskusi bertema Memperkuat Fungsi dan Peran Dewan Pers di Era Digital di Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (24/4/2025) menghadirkan CEO Tribun Network Dahlan Dahi. 

MANADO, TRIBUN - Diskusi bertema Memperkuat Fungsi dan Peran Dewan Pers di Era Digital di Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (24/4/2025) menghadirkan CEO Tribun Network Dahlan Dahi.

Kegiatan tersebut diadakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Kegiatan ini dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-8 AMSI

Dahlan yang juga anggota Dewan Pers periode 2025 - 2028 dalam paparannya memetakan posisi pers saat ini beserta tantangannya. Dahlan juga menyajikan solusi atas pergumulan pers masa kini.

Menurut Dahlan, teknologi yang berubah sangat cepat dalam beberapa waktu terakhir jadi tantangan utama pers masa kini.

"Pada 2004 muncul FB, lantas Youtube, Twitter, I Phone, Tik Tok, Chat GPT, sangat cepat sekali perkembangan teknologi dalam kurun beberapa tahun terakhir ini," katanya.

Menghadapi ini, kata dia, pers cenderung gagap. Sementara regulasi agak 
lambat merespon ini. Belum kelar satu masalah, muncul masalah lain.

"Kini muncul AI yang menciptakan tantangan baru," ujar dia.

Menurut dia, AI memungkinkan mesin mengolah data dan informasi yang tersedia di komputer, menyebarluaskannya, mengambil putusan dan menciptakan konten baru untuk human dan machine.

Dengan berbagai kemampuan itu, sebut Dahlan, AI bisa mengancam peran pers sebagai pilar demokrasi.

"Dan AI sekarang bisa menciptakan tranding topic dan ini dieksplore oleh jurnalis, jadi ini diciptakan oleh robot," ujarnya.

Dahlan memperingatkan berbagai kalangan, termasuk dewan pers, harus secepatnya melahirkan regulasi yang mengatur perkembangan AI.

Ini penting, kata dia, agar pers tidak gagap dan punya pijakan hukum yang jelas. "Ini sangat diperlukan," kata dia.

Ia menyebut, tantangan utama dewan pers adalah bagaimana dalam lingkungan yang berubah serba cepat, meletakkan pers sebagai bagian pentig masyarakat yang membangun dan merawat collective imagination mengenai demokrasi, keadilan, supremasi hukum melalui kemerdekaan pers.

Dahlan mengakui tugas Dewan Pers di era saat ini terbilang berat. Pada kesempatan itu, Dahlan mengemukakan tugas dewan pers.

"Melindungi publik dari tindakan tidak etis dan melanggar hukum yang dilakukan perusahan pers dan wartawan serta melindungi perusahaan pers dan wartawan dari intervensi pihak lain yang mengancam kemerdekaan pers," katanya. 

Selain Dahlan, narasumber yang ditampilkan adalah Wenseslaus Manggut sebagai BPPO AMSI dan Muhammad Jazuli yang adalah Pemred I News Network dan anggota Dewan Pers 2025 - 2028. (Tribun Manado/Art)

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved