Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Galungan di Bolmong

Tari Sumping Keladi Tampil Menawan saat Perayaan Galungan di Werdi Agung Bolmong

"Salah satu upakara ini adalah perayaan Galungan yang dilaksanakan hari ini," ungkapnya.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Nielton Durado
GALUNGAN - Tari Sumping Keladi dalam Perayaan Galungan di Pura Puseh Werdi Agung, Bolmong, Sulawesi Utara, Rabu (23/4/42025). Tarian ini dibawakan oleh remaja perempuan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Perayaan Galungan di Desa Werdi Agung Bersatu, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara, dimeriahkan oleh berbagai tarian.

Salah satunya adalah Tari Sumping Keladi.

Menurut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Werdi Agung Bersatu I Komang Pande Putra, Tari Sumping Keladi adalah salah satu tarian sakral.

"Tarian ini digunakan dalam setiap perayaan upakara," kata dia. 

"Salah satu upakara ini adalah perayaan Galungan yang dilaksanakan hari ini," ungkapnya.

Penari Sumping Keladi harus remaja putri yang telah matang secara reproduksi.

"Mereka ini adalah para remaja putri yang sudah mendapatkan haid. Karena kalau anak-anak dan laki-laki ada lagi tariannya," ungkapnya.

GALUNGAN - Sesajen yang dibawa umat Hindu di desa Werdi Agung, Kabupaten Bolmong, Sulut saat perayaan Galungan, Rabu 23 April 2025.
GALUNGAN - Sesajen yang dibawa umat Hindu di desa Werdi Agung, Kabupaten Bolmong, Sulut saat perayaan Galungan, Rabu 23 April 2025. (Foto Tribun Manado Nielton Durado.)

Setiap tahun, tarian ini memang selalu ada di perayaan Galungan.

"Iya, setiap perayaan Galungan tarian ini akan selalu ada," tegas dia.

Bawa Sesajen

Umat Hindu yang ada di Desa Werdi Agung Bersatu, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara (Sulut) merayakan Galungan pada Rabu 23 April 2025. 

Pada kesempatan tersebut, para wanita yang ada di desa Werdi Agung Bersatu tampak membawa sesajen ke Pura Puseh.

Menurut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) desa Werdi Agung Bersatu I Komang Pande Putra, sesajen yang dibawa ini tujuannya untuk didoakan.

"Ini memang sudah menjadi hal yang biasa dilakukan pada saat Galungan," ujarnya.

Baca juga: Gempa Bumi Terkini Sore Ini Rabu 23 April 2025

Baca juga: Gempa di Jawa Barat Hari Ini Rabu 23 April 2025, Info BMKG Terjadi di Laut

"Jadi sesajen ini dibawa untuk kemudian didoakan," kata dia. 

Setelah didoakan, sesajen ini kemudian akan dibawa pulang kembali oleh para warga.

"Nantinya setelah didoakan akan dibawa pulang untuk disantap bersama keluarga," ungkapnya.

"Tujuannya dibawa ke Pura adalah untuk didoakan pada saat perayaan Galungan," tandas dia.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved