CPNS
Alasan 1.967 CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Kebijakan Pemerintah Jadi Penyebab
Alasan 1.967 CPNS mengundurkan diri. Salah satu penyebabnya karena kebijakan pemerintah soal optimalisasi.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2024, mengundurkan diri.
Keputusan ribuan CPNS itu bukan tanpa alasan.
Penyebabnya karena adanya kebijakan dari pemerintah, yakni optimalisasi seleksi CPNS.
"Jadi yang banyak mengundurkan diri sejujurnya adalah hasil optimalisasi. Optimalisasi adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk menghindarkan agar tidak terjadi formasi yang kosong," ujar Zudan dalam rapat bersama Komisi II DPR RI, dilansir YouTube TV Parlemen, Rabu (23/4/2025).
Maksudnya di sini, kondisi sebenarnya adalah saat pendaftar CPNS tidak lulus pada formasi yang dilamar atau dipilih, dialihkan ke formasi lainnya.
Pengalihan itu dikarenakan di formasi lain tidak ada CPNS yang mendaftar.
"Optimalisasi ini mudahnya adalah aslinya yang bersangkutan tidak lolos, tidak lulus pada formasi yang dilamar," kata Zudan.
Zudan mencontohkan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Dikti.
Sebagian besar dosen tidak lolos dan tidak lulus.
"Misalnya mendaftar pada formasi dosen Sosiologi di Universitas Negeri Jember. Formasinya dua, yang bersangkutan ranking tiga dan empat," ungkap Zudan.
Pelamar yang mendapat ranking tiga dan empat atau yang tidak lolos di perguruan tinggi sebelumnya, bakal dipindahkan ke kampus yang membutuhkan keahliannya.
"Maka dia tidak lulus. Kemudian di Universitas Nusa Cendana, ada jurusan Sosiologi yang melamar tidak ada. Maka dua orang nilai terbaik secara sistem dikirim ke Nusa Cendana," kata Zudan mencontohkan.
Zudan melanjutkan, secara nasional ada lima besar instansi 16.000 peserta yang lolos CPNS hasil dari optimalisasi.
Namun, setelah formasi yang kosong tersebut diisi, ada 1.967 orang yang memilih mengundurkan diri.
"Kemudian setelah diisi dengan optimalisasi ada 1.967 yang mengundurkan diri, 12 persen. Alhamdulillah masih ada 88 persen yang tadinya kosong menjadi terisi," ujar Zudan.
Zudan pun mengakui bahwa penyebab CPNS mengundurkan diri itu salah satunya disebabkan karena jarak penempatan yang jauh.
Sebab kampus-kampus perguruan tinggi negeri tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Maka kendala terbesar adalah jauh dari domisilinya. Tapi sebenarnya bisa diterima dulu, 5 tahun kemudian (bisa) pindah itu bisa diatur oleh kementeriannya," kata Zidan.
Alasan berikutnya , yakni karena tidak ada izin dari keluarga.
Selain itu, alasan karena kesehatan orang tua, dianggap mengundurkan diri dari usulan instansi.
Kemudian alasan sedang menjalani studi S2 atau S3 di tempat yang lain.
"Kemudian terkendala kondisi kesehatan, kemudian dia merasa salah memilih formasi. Bahwa ternyata bukan ini yang saya pilih, saya tidak cocok mengundurkan diri. Dan yang terakhir merasa penghasilannya kalau nanti jadi PNS itu sedikit," terang Zudan.
Selain CPNS dosen, ada pula calon abdi negara yang mengundurkan diri dari sejumlah instansi pemerintah lainnya.
Total ada 640 orang CPNS di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang undur diri.
Kemudian 575 CPNS di Kementerian Kesehatan dan 154 CPNS di Kementerian Komunikasi.
Serta 131 orang CPNS di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta ada 121 CPNS mundur dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Nasib Seorang CPNS yang Sudah Diterima setelah Pengangkatan Ditunda
Banyak CPNS 2024 yang sudah diterima merasa dirugikan setelah penundaan tanggal pengangkatan.
Terutama mereka yang sudah mengajukan pengunduran diri dari pekerjaan sebelumnya dengan harapan segera memulai karier sebagai PNS.
Harapan pupus setelah kabar penundaan pengangkatan disampaikan pemerintah.
Adi, salah satu CPNS asal Minahasa yang diterima di Kota Manado, mengaku kecewa dengan keputusan tersebut.
Ia telah mengajukan resign atau berhenti bekerja dari pekerjaannya sejak Januari 2025 dan resmi berhenti pada Februari.
Walhasil, Adi harus mencari cara untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian ini.
"Saya dapat penerimaan di Kota Manado, sedih sih ternyata harus ditunda," kata Adi, Senin (10/3/2025).
Adi kini berusaha mencari pekerjaan part-time untuk menopang kehidupannya.
Senasib, Rina juga menjadi salah satu CPNS yang terdampak penundaan ini.
Ia mengaku telah berhenti bekerja di perusahaan swasta sejak akhir 2024 setelah menerima pengumuman kelulusannya.
Rina bahkan sudah menyewa tempat tinggal baru di dekat lokasi tempat dinasnya yang seharusnya mulai aktif tahun ini.
"Saya sudah persiapkan semuanya. Bahkan, saya sudah keluar dari pekerjaan lama dan cari kos dekat kantor. Saya pikir akan mulai bekerja awal tahun ini, tapi ternyata harus menunggu lebih lama," katanya.
Rina pun memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk mencari pekerjaan di sana hingga waktu pengangkatan.
Ia juga berharap pemerintah seharusnya lebih mempertimbangkan dampak kebijakan ini bagi para CPNS yang telah mengorbankan banyak hal demi mendapatkan pekerjaan di sektor pemerintahan.
Ungkap dia, penundaan pengangkatan CPNS ini bukan hanya berdampak pada aspek finansial, tapi juga psikologis bagi mereka yang diterima.
Sebagian besar dari mereka harus memikirkan ulang strategi keuangan mereka hingga akhir 2025.
Mencari pekerjaan sementara menjadi langkah yang tepat untuk diambil.
-
Baca juga: Cewek Sangihe Vebryna Angel Marcia, Cerita Suka Duka Proses Jadi PNS, Mulai dari Tes IPDN
Beda Batas Usia Pendaftar CPNS 35 dan 40 Tahun, Ada Alasan Utamanya |
![]() |
---|
Sebanyak 714 CPNS Kemendiktisaintek Mengundurkan Diri, DPR Minta KemenpanRB Evaluasi |
![]() |
---|
Jadwal Terbaru Seleksi CPNS 2024, Masuk Pengumuman Administrasi |
![]() |
---|
Berikut Urutan Lengkap Membubuhkan e-Meterai Untuk Dokumen CPNS 2024 |
![]() |
---|
4 Hal Harus Diperhatikan Sebelum Unggah Ijazah ke SSCASN, Ada Standar Nilai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.