Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

GPdI

Peringati Jumat Agung, GPdI Berea Ranotana Gelar Ibadah Refleksi Wafat Yesus Kristus

GPdi Berea Ranotana, Manado, Sulawesi Utara menggelar Ibadah Refleksi Wafat Yesus Kristus, dalam rangka memperingati Jumat Agung.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
GPdi Berea Ranotana
IBADAH - GPdi Berea Ranotana, Manado, Sulawesi Utara menggelar Ibadah Refleksi Wafat Yesus Kristus, dalam rangka memperingati Jumat Agung, Jumat (18/4/2025). Ibadah dimulai pada pukul  09.00 WITA, dipimpin langsung oleh Gembala Jemaat, Pdt. Dr. J.L.R. Makal, MA, M.Th, M.Pd.K.. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - GPdi Berea Ranotana, Manado, Sulawesi Utara menggelar Ibadah Refleksi Wafat Yesus Kristus, dalam rangka memperingati Jumat Agung, Jumat (18/4/2025). 

Ibadah dimulai pada pukul  09.00 WITA, dipimpin langsung oleh Gembala Jemaat, Pdt. Dr. J.L.R. Makal, MA, M.Th, M.Pd.K.

Sekitar 200 jemaat mengikuti ibadah ini dengan khidmat.

Melalui khotbah yang diangkat dari Lukas 23:26-27 berjudul "Yesus Dibawa untuk Disalibkan", jemaat diingatkan untuk merenungkan pengorbanan dan penderitaan Kristus di atas kayu salib serta bagaimana umat merespons panggilan tersebut.

“Laksana Simon yang datang ke Yerusalem, tapi agendanya berubah, arah tujuannya berubah dan dia taat untuk memikul salib Kristus.

Rubah program dan paradigma pribadi kita untuk sejalan dengan maunya Tuhan dalam hidup kita.

Untuk itu, perlu pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, perasaan, bahkan mungkin dana agar searah dengan program dan rencana Yesus bagi kita,” ujar Pdt. Robby, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, tidak ada yang paling mulia di dunia ini selain kita searah dengan Kristus.

"Prioritaskan hidup ini untuk memikul salib Yesus. Para rasul menderita bahkan sahid bagi Kristus karena ikut dan memikul salib Kristus," lanjutnya.

Ia menyebut penderitaan pada kita adalah tanda atau stigmata bahwa kita adalah milik Kristus.

“Kita harus mengucap syukur dan menengadah ke atas, berterima kasih atas kepercayaan Tuhan yang memberi kita stigmata bahwa kita sesungguhnya adalah milik sejati Kristus.

Mari kita pikul salib itu sampai Golgota, sampai finish, sampai di mana Kristus berkenan berlaku dalam hidup kita," tandas Pdt.Robby.

Dalam ibadah ini juga dirangkaikan dengan Perjamuan Kudus yang dipimpin langsung oleh gembala jemaat bersama para pelayan, antara lain:

  • Pdt. Chresfien Oriana Makal-Bate, S.Pd.K, S.Th
  • Pdm. Dr. Jusuf Manueke, M.P.
  • Pdm. Ferdinan Saraun, SE, S.Th
  • Pdm. Drs. Willem Saroinsong
  • Pdm. Drs. Benny Makarawung, S.Th
  • Pdm. Robert Najoan, SE.Ak
  • AKBP Jim B. Pinasang, AMK
  • Pdm. Teli Rompas-Rorintulus, S.Pd, M.Pd.

Sementara itu, melalui rilis yang diterima Tribun Manado Pdt Robby mengatakan, umat Kristiani di seluruh dunia memperingati Wafatnya Yesus Kristus.

Menurutnya, peringatan ini merupakan bagian penting dalam rangkaian Pekan Suci yang mengingatkan kembali pada pengorbanan Yesus di atas kayu salib demi menyelamatkan manusia dari dosa dan memberikan keselamatan serta hidup yang kekal.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved