Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Public Service

Pantai Sapa Minsel Tercemar Sampah, Warga Buang Botol Plastik hingga Popok Bayi ke Laut

Keindahan pantai Sapa kini rusak dengan banyaknya sampah. Sampah tersebut tak lain adalah limbah masyarakat yang dibuang ke laut. 

Penulis: Nielton Durado | Editor: Indry Panigoro
Foto Tribun Manado Nielton Durado
TERCEMAR: Keindahan Pantai Sapa di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut) yang rusak karena sampah plastik, Jumat 11 April 2025. 

TRIBUNMANADO.COM, AMURANG - Pantai Sapa yang ada di Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut) adalah salah satu pantai cantik di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Sayangnya, keindahan pantai Sapa kini rusak dengan banyaknya sampah.

Sampah tersebut tak lain adalah limbah masyarakat yang dibuang ke laut. 

Tak hanya botol plastik, sampah yang dibuang oleh warga mulai dari popok hingga karung semuanya ada di tepi pantai Sapa. 

"Dulu banyak yang datang kesini, tapi karena sekarang sudah kotor pengunjung pun berkurang," ujar Hasdy salah seorang warga ketika ditemui, Jumat 11 April 2025.

TERCEMAR: Keindahan Pantai Sapa di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut) yang rusak karena sampah plastik, Jumat 11 April 2025.
TERCEMAR: Keindahan Pantai Sapa di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut) yang rusak karena sampah plastik, Jumat 11 April 2025. (Foto Tribun Manado Nielton Durado)

Ia mengatakan kebiasaan membuang sampah ke laut seakan sudah mendarah daging.

Selain itu, hal ini juga seakan tak digubris oleh pemerintah.

"Harusnya pasang papan larangan, tapi sampai sekarang tak ada," ungkapnya.

Pria dua orang anak ini mengatakan sampah di tepian pantai Sapa juga sering menimbulkan bau tak sedap.

"Jadi tidak heran kalau pengunjung sekarang tidak betah," ungkap dia.

Hal senada dikatakan Jerry salah seorang pengunjung.

Menurutnya, pantai di desa Sapa selalu menjadi tempat pilihan favorit untuk makan ikan bakar.

"Sering makan disini dulu. Tapi sekarang sudah kotor," ungkapnya.

Ia mengatakan pemerintah tak boleh membiarkan pantai tercemar.

Pasalnya banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya di laut.

"Kalau lautnya tercemar, otomatis ikan juga sudah tak sehat. Ini akan kembali ke tubuh kita," tandasnya. (Nie)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved