Jelang Mudik Lebaran di Sulut, Harga Tiket Berpotensi Naik, Pengamat: Perlu Insentif bagi Maskapai

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Idul Fitri tinggal hitungan hari, dan arus mudik mulai terasa di Sulawesi Utara. 

Mobilitas masyarakat meningkat, baik yang keluar maupun masuk ke daerah ini. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lonjakan penumpang berpotensi menyebabkan kenaikan harga tiket, baik untuk bus, pesawat, maupun kapal laut.

Meski demikian, pemerintah telah menyiapkan program diskon harga tiket untuk meringankan beban pemudik. 

Namun, Pengamat Ekonomi yang juga Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado (Unima), Vecky Masinambow, mengingatkan bahwa efektivitas kebijakan ini bergantung pada berbagai faktor.

“Besar kecilnya pengaruh pemberian diskon tergantung tingkat diskonnya. Memang, diskon bisa meningkatkan jumlah penumpang, tetapi kebijakan ini harus dikontrol agar tidak memunculkan pasar gelap (black market). Jika tidak diatur, bisa saja sebagian tiket dijual lebih mahal dari harga normal,” ujar Vecky kepada media ini, Kamis (20/3/2025).

Menurutnya, pemerintah juga perlu mempertimbangkan insentif bagi maskapai agar mereka terdorong menambah armada atau menyediakan penerbangan ekstra.

Apalagi, jika harga tiket tidak memberikan insentif bagi maskapai untuk menambah armadanya, maka lonjakan penumpang bisa berdampak pada keterbatasan kursi. 

"Pemerintah dapat memberikan insentif seperti subsidi bahan bakar untuk rute jarak jauh atau pengurangan biaya parkir dan lainnya di bandara,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa biaya bahan bakar merupakan komponen operasional yang cukup besar bagi maskapai. 

Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah bisa membantu menjaga keseimbangan antara harga tiket dan ketersediaan kursi bagi pemudik.

Dengan semakin padatnya arus mudik, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memantau harga tiket guna mendapatkan tarif terbaik. (Pet)

(TribunManado.co.id/Pet)