Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Popuper

3 Berita Heboh Sulut Hari Ini: WNA China Diduga Kelola Tambang Ilegal Mitra, Nelayan Sitaro Hilang

Sejumlah kejadian terjadi dan menjadi berita heboh di portal tribunmanado.com. Simak berita lengkapnya di sini.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/Tribun Manado/Nielton Durado/Eduard Joanly Tahulendingdok Polres Kotamobagu/
BERITA HEBOH: Kolase foto 3 berita heboh Sulawesi Utara hari ini Kamis 13 Maret 2025. Tiga berita yang dimaksud yakni WNA China diduga kelola tambang ilegal di Mitra, hingga berita soal nelayan Sitaro hilang. 

TRIBUNMANADO.COM - Berikut ini adalah berita heboh di Sulawesi Utara (Sulut) hari ini Kamis 13 Maret 2025.

Sejumlah kejadian terjadi dan menjadi berita heboh di portal tribunmanado.com.

Mulai dari berita WNA China diduga kelola tambang ilegal di Mitra, Sulut.

Hingga berita nelayan Talaud hilang.

Simak berita lengkapnya di sini.

  1.  WNA China Diduga Kelola Tambang Ilegal Alason Ratatotok Mitra

Warga Negara Asing (WNA) asal China Inisial YL diduga terlibat dalam penambangan ilegal di Perkebunan Alason, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Kini WNA China tersebut telah ditahan Ditreskrimsus Polda Sulawesi Utara

Sebelumnya, di tambang tersebut terjadi kerusuhan yang menewaskan seorang warga bernama Fernando Tongkotow yang biasa dipanggil Edo. 

Hal tersebut dijelaskan Direskrimsus Polda Sulut Kombes Pol Winardi Prabowo saat diwawancarai awak media, Kamis (13/3/2025)

 "Untuk WNA tersebut kita sudah amankan," jelasnya.

Polda Sulut bakal memanggil saksi ahli, setelah itu ada gelar perkara. 

"Kalau memang dari pemeriksaan ahli menyatakan yang bersangkutan terbukti terkait masalah penambangan tanpa izin maka kita akan proses hukum," tambahnya.

Ia membenarkan bahwa YL sebelumnya pernah menjalani proses hukum dan divonis bebas oleh hakim. 

Winardi menegaskan Polda Sulut tidak akan toleransi terhadap anggota yang melanggar SOP penindakan, baik itu kode etik maupun pidana. 

 Namun warga yang juga menyerang bakal ditindak hukum.

"Jangan sampai ini hal yang dibiarkan terus menerus dan ini tidak boleh terjadi," jelasnya.

Baca selengkapnya di SINI

2. Polisi Tangkap Penjual Gas Elpiji Subsidi di Kotamobagu yang Jual LPG 3 Kg di Atas Harga Normal

Kasus penjualan gas elpiji 3 kg bersubsidi di atas harga normal di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) kembali terjadi.

Melalui Unit III Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Kotamobagu berhasil menangkap seorang terduga pelaku yang menjual tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pelaku yang diamankan berinisial RKL alias Iki (33).

RKL merupakan wiraswasta asal Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur.

Ia berhasil ditangkap pada Rabu, (12/3/2025), sekitar pukul 22.00 WITA di depan Kantor Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat.

Kapolres Kotamobagu, AKBP Irwanto, melalui Kasat Reskrim Polres Kotamobagu, AKP Agus Sumandik, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian turut mengamankan barang bukti.

Adapun barang bukti yang diamankan dari terduga pelaku berupa satu unit mobil Toyota Avanza putih dengan nomor polisi DB 1996 QR serta 28 tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi.

“Kita mengamankan pelaku beserta seluruh barang bukti ke Mapolres Kotamobagu guna proses penyelidikan lebih lanjut,” katanya, Kamis (13/3/2025).

Baca selengkapnya di SINI

3. Nelayan Asal Laingpatehi Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara Hilang Saat Melaut

Seorang nelayan bernama Reymond Takarendehang (45), dikabarkan hilang saat melaut, Rabu (12/3/2025).

Ia merupakan warga Kampung Laingpatehi Lindongan II, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara

Kepala Danposal Tagulandang Letda laut (P) Deddy Indra Prastyo mengatakan korban melaut pukul 15.00 Wita.

Hal itu berdasarkan penuturan istri korban, Atrice Bawotong.

Adapun lokasi para nelayan mencari ikan yakni di perairan antara Pulau Biaro dan Tagulandang.

Korban sempat dihubunggi istri via telepon namun tak kunjung diangkat.

Beberapa saat setelahnya, nomor telepon korban sudah tak aktif lagi.

 "Karena khawatir dengan keadaan korban, masyarakat dan keluarga langsung pergi ke Danposal untuk melapor," ujar Deddy.

Saat itu, angin memang bertiup kencang.

Baca selengkapnya di SINI

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved