Penembakan di Tambang Sulut
Daftar Identitas 8 Anggota Polda Sulut Diperiksa Propam, Diduga Terlibat Penembakan di Tambang Mitra
Berikut identitas 8 anggota Polda Sulut diduga terlibat penembakan yang tewaskan warga Desa Basaan, Ratatotok Mitra Sulut bernama Fernando Tongkotow
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Fakta baru kasus penembakan di lokasi pertambangan Alason Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut) terungkap.
Selain sudah terungkap siapa nama-nama korban penembakan.
Kini juga terungkap identitas 8 anggota Polda Sulut yang diduga terlibat penembakan yang menewaskan seorang warga Desa Basaan, Ratatotok, Mitra, Sulut bernama Fernando Tongkotow.
Dari sumber resmi yang diterima Tribun Manado, kejadian ini terjadi pada Senin (10/3/2025) sekira pukul 01.30 WITA.
Kronologi berawal saat korban bersama puluhan rombongan bergerak ke lokasi pertambangan itu.
Rombongan tersebut terinformasi sudah membawa senjata tajam saat menuju ke lokasi untuk menjaga diri.
Di sana mereka diduga hendak mengambil karbon dari lokasi tambang ilegal itu.
Saat mendekati lokasi kejadian tiba-tiba muncul sekira 10 anggota Brimob yang melakukan penjagaan dari jarak kira-kira 50 meter.
Di situ anggota Brimob yang berjaga diduga langsung menembak kepada korban dan rombongan.
Korban akhirnya terkena tembakan di bagian kepala dekat telinga.
Kemudian rombongan langsung berusaha menyelamatkan korban dan membawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Dari informasi yang diperoleh Tribunmanado.com, Selasa 11 Maret 2025, ada tiga orang jadi korban.
Satu orang meninggal dunia, dan dua orang sementara menjalani perawatan medis yakni Christian Suwoth dan Priangan Rengkuan.
Karena insiden itu, kini Polda Sulawesi Utara tengah memproses 8 anggota Polda Sulawesi Utara yang diduga terlibat penembakan yang menewaskan Fernando Tongkotow.
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi menegaskan Kapolda Sulut Irjen Roycke Langie sudah memerintahkan agar polisi yang melakukan pelanggaran agar diproses secara tegas.
"Bertindak tidak sesuai dengan prosedur pasti akan kita kenakan hukuman yang seberat-beratnya, kita proses tuntas. Namun mohon juga buat masyarakat supaya bisa bersabar agar proses ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal," jelasnya saat konferensi pers, Selasa (11/3/2025).
Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut juga sudah melakukan olah TKP dan autopsi.
“Bid Propam Polda Sulut melakukan pemeriksaan terhadap 8 personel Polda Sulut yang diduga berada di TKP di area lokasi tambang Alason Ratatotok," jelasnya.
Berikut daftar anggota Polda Sulut yang diperiksa:
- Aipda HT (Yanma Polda Sulut)
- Bripka MN (Ditnarkoba Polda Sulut)
- Bripka AL (Satbrimob Polda Sulut)
- Bripka MLL (Satbrimob Polda Sulut)
- Bripka WKD (Satbrimob Polda Sulut)
- Bripka FM (Satbrimob Polda Sulut)
- Bripka HL (Satbrimob Polda Sulut)
- Bripka HS (Satbrimob Polda Sulut)
Sebelumnya, seorang warga Desa Basaan tewas terkena tembakan di lokasi pertambangan ilegal.
Korban diketahui bernama Fernando Tongkotow yang biasa dipanggil Edo.
Terduga pelaku disebut-sebut adalah oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara.
Dari informasi yang diterima Tribunmanado.com, peristiwa ini terjadi pada Senin (10/3/2025) sekira pukul 01.30 Wita.
Korban terkena tembakan di bagian kepala sebelah telinga.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Beri Tembakan Peringatan
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi dalam keterangannya mengatakan kejadian ini bermula saat sekelompok orang tak dikenal diperkirakan 50 orang, datang ke lokasi Alason Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Mereka membawa senjata tajam jenis samurai, parang dan senapan angin, ke lokasi tambang ilegal berlokasi di Alason Kecamatan Ratatotok.
Kedatangan mereka diduga untuk melakukan pencurian dan mengambil secara paksa hasil tambang.
Sewaktu mereka datang mendekati lokasi tersebut, ada sekitar 6 anggota Brimob dan 2 anggota Polda Sulut lainnya yang berjaga di lokasi.
"Personel pun melakukan tembakan peringatan namun tak digubris," jelasnya
Kata dia dalam persitiwa ini, 3 warga menjadi korban, yaitu korban meninggal dunia (Fredo Tangkoto), 1 diduga terkena tembakan di kaki bernama Christian Suoth dan 1 luka-luka terjatuh bernama David Tontey.
Berita tersebut sampai ke masyarakat yang lainya sehingga sekitar lebih dari 100 orang langsung mendatangi lokasi.
"Para warga ke sana, diduga untuk melakukan pengrusakan serta pembakaran aset yang ada di lokasi tersebut berupa 1 unit camp, 2 unit sepeda motor, 1 unit mobil double cabin dan menjarah carbon yang sudah mengandung emas," jelasnya.(*)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
8 Saksi Diperiksa Terkait Tambang Ilegal di Ratatotok Mitra, WNA China Yang Lin Ditahan Polda Sulut |
![]() |
---|
Dulu Pernah Diproses Hukum dan Divonis Bebas, WNA China Diduga Kelola Tambang Ilegal Kini Ditahan |
![]() |
---|
WNA China yang Diduga Kelola Tambang Ilegal Alason Ratatotok Ditahan Polda Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Pasca Aksi Penembakan, Polda Sulawesi Utara Masih Berjaga di Tambang Emas Ratatotok Mitra |
![]() |
---|
Polisi Usut Kericuhan di Tambang Ilegal Ratatotok Mitra, Pengamat Hukum Minta Proses Transparan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.