Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penembakan di Tambang Sulut

Daftar Identitas 8 Anggota Polda Sulut Diperiksa Propam, Diduga Terlibat Penembakan di Tambang Mitra

Berikut identitas 8 anggota Polda Sulut diduga terlibat penembakan yang tewaskan warga Desa Basaan, Ratatotok Mitra Sulut bernama Fernando Tongkotow

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Petrick Sasauw/Dok.Warga/Facebook
PENEMBAKAN: Foto korban Fernando Tongkotow semasa hidup (kanan atas). Keluarga menangis saat melihat mayat Fernando Tongkotow di RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (10/3/2025) (kiri). Mobil dan tenda yang dibakar oleh warga Ratatotok, pasca ricuh di tambang emas ilegal di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Senin 10 Maret 2025 (kanan bawah). Kini ada 8 anggota Polda Sulut diperiksa Propam karena diduga terlibat penembakan di tambang Mitra. 

"Bertindak tidak sesuai dengan prosedur pasti akan kita kenakan hukuman yang seberat-beratnya, kita proses tuntas. Namun mohon juga buat masyarakat supaya bisa bersabar agar proses ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal," jelasnya saat konferensi pers, Selasa (11/3/2025).

Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut juga sudah melakukan olah TKP dan autopsi. 

“Bid Propam Polda Sulut melakukan pemeriksaan terhadap 8 personel Polda Sulut yang diduga berada di TKP di area lokasi tambang Alason Ratatotok," jelasnya.

Berikut daftar anggota Polda Sulut yang diperiksa: 

Sebelumnya, seorang warga Desa Basaan tewas terkena tembakan di lokasi pertambangan ilegal. 

Korban diketahui bernama Fernando Tongkotow yang biasa dipanggil Edo. 

Terduga pelaku disebut-sebut adalah oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara

Dari informasi yang diterima Tribunmanado.com, peristiwa ini terjadi pada Senin (10/3/2025) sekira pukul 01.30 Wita.

Korban terkena tembakan di bagian kepala sebelah telinga. 

Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Beri Tembakan Peringatan

Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi dalam keterangannya mengatakan kejadian ini  bermula saat sekelompok orang tak dikenal diperkirakan 50 orang, datang ke lokasi Alason Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara

Mereka membawa senjata tajam jenis samurai, parang dan senapan angin, ke lokasi tambang ilegal berlokasi di Alason Kecamatan Ratatotok.

Kedatangan mereka diduga untuk melakukan pencurian dan mengambil secara paksa hasil tambang. 

Sewaktu mereka datang mendekati lokasi tersebut, ada sekitar 6 anggota Brimob dan 2 anggota Polda Sulut lainnya yang berjaga di lokasi. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved