Korea Utara Meluncurkan Rudal Jelajah: Pesan kepada Korsel - Jepang - AS?
Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah strategis untuk mengirim pesan kepada "musuh" tentang kemampuan serangan baliknya.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Pyongyang - Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah strategis untuk mengirim pesan kepada "musuh" tentang kemampuan serangan baliknya, kata media pemerintah.
Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat adalah aliansi yang berhadap-hadapan dengan Korut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin latihan rudal di Laut Kuning pada hari Rabu, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan pada hari Jumat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi dan melacak peluncuran tersebut dalam sebuah pernyataan di kemudian hari.
Pyongyang melaksanakan latihan tersebut untuk memperingatkan "musuh-musuh, yang secara serius melanggar lingkungan keamanan Republik Rakyat Demokratik Korea dan mendorong serta meningkatkan lingkungan konfrontasi", dan untuk menunjukkan "kesiapan berbagai sarana operasi nuklirnya", kata kantor berita KCNA, menggunakan nama resmi Korea Utara.
Rudal tersebut secara tepat “menghantam target” setelah terbang selama 130 menit pada lintasan sepanjang 1.587 km (986 mil), kata KCNA dikutip Al Jazeera.
"Menyatakan kepuasannya atas hasil latihan peluncuran, Kim Jong Un mengatakan bahwa ini adalah latihan yang bertanggung jawab dari pencegahan perang DPRK untuk terus menguji keandalan dan pengoperasian komponen pencegahan nuklirnya dan menunjukkan kekuatannya," kata juru bicara resmi DPRK dikutip Al Jazeera.
Latihan tersebut merupakan peluncuran rudal keempat tahun ini dan yang kedua sejak pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada bulan Januari.
Trump, yang mengadakan tiga pertemuan puncak dengan Kim selama pemerintahan pertamanya dalam upaya yang tidak berhasil untuk melucuti senjata nuklir Pyongyang, telah menyatakan niatnya untuk menghubungi pemimpin Korea Utara itu selama masa jabatan keduanya .
“Saya cocok dengannya,” kata Trump kepada pembawa acara Fox News Sean Hannity dalam sebuah wawancara pada bulan Januari.
“Dia bukan seorang fanatik agama. Dia orang yang cerdas.” (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.