Gempa Bumi di Boltim
Panik Gempa Berulang dan Isu Tsunami, Warga Boltim Mengungsi ke Tempat Tinggi, Ada di Kantor Bupati
Warga panik karena gempa susulan yang terjadi berulang kali sepanjang hari. Puncak kepanikan, tak sedikit warga yang mengungsi ke tempat tinggi.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Indry Panigoro
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa berulang yang terjadi Rabu (26/2/2025) membuat sebagian warga Bolmong Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) panik akan terjadi tsunami.
Warga panik karena gempa susulan yang terjadi berulang kali sepanjang hari.
Puncak kepanikan, tak sedikit warga yang mengungsi ke tempat tinggi.
Khususnya mereka yang tinggal di pesisir.
Di Tutuyan, Ibu Kota Boltim, warga mengungsi ke kantor Bupati yang berada di area lebih tinggi.
Sebagian warga juga mengungsi ke rumah kerabat, kebun atau tempat yang dirasa lebih aman.
Pada Rabu malam, warga yang mengungsi bermalam di tempat mengungsi.
Saipudin Mokoagow, warga Motongkad mengungkapkan, mereka yang mengungsi cemas akan terjadi tsunami.
"Sejak sore hingga maghgrib warga mulai tinggalkan rumah," katanya kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (27/2/2025) dini hari.
"Ini karena informasi dari mulut ke mulut mau tsunami setelah gempa berulang," katanya lagi.
Meskipun demikian, banyak juga warga tinggal sambil terus memantau permukaan laut.
Terkait itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Manado, Agus Tony Wijaya mengungkapkan memang terjadi puluhan gempa susulan setelah gempa utama pada Rabu pagi pukul 06.55 WITA.
"Namun yang magnitude-nya terasa oleh manusia tak sampai sepuluh. Selebihnya tidak terasa," katanya.
Ia kembali menegaskan gempa di Boltim ini tidak berpotensi terjadi tsunami.
"Karena itu kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu. Cari informasi resmi dari BMKG atau pemerintah," jelasnya lagi.
Diketahui, gempa pada Rabu 26 Februari 2025 pukul 06.55.45 WITA wilayah Tutuyan dan sekitarnya di Kabupaten Boltim, diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,50° LU ; 124,89° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 Km arah Tenggara Kota Tutuyan, Sulawesi Utara pada kedalaman 11 km.(ndo)
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Manado, Agus Tony Wijaya mengimbau masyarakat di wilayah Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan.
Hal ini ditegaskan menyusul terjadinya gempa pada para Rabu (26/2/2025) pagi pukul 06.55 WITA dengan parameter M=4, 9.
Gempa pertama itu kemudian disusul puluhan gempa yang terjadi sepanjang hari.
Terkait ini, BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami akibat gempa tersebut.
"Masyarakat Boltim kiranya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Agus kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (26/2/2025).
Katanya, rangkaian gempa susulan kekuatannya lebih kecil dari gempa utama. "Umumnya kekuatannya magnitudo 2 hingga 4," jelasnya.
"Dari semua gempa susulan tadi. Sampai saat ini 4 gempa susulan yang dirasakan," katanya.
Masyatakat bisa mendapat informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (username: pemda password: pemda-bmkg) atau infobmkg.
Diketahui, gempa pda Rabu 26 Februari 2025 pukul 06.55.45 WITA wilayah Tutuyan dan sekitarnya di Kabupaten Boltim, diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,50° LU ; 124,89° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 Km arah Tenggara Kota Tutuyan, Sulawesi Utara pada kedalaman 11 km.
Rumah Rusak Akibat Gempa di Boltim
Sementara itu, akibat gempa ini satu rumah milik dari mantan Kepala Desa Jiko Belanga Almarhum Hitlet Laehe diketahui rusak.
Hal ini dikonfirmasi Kapolsek Nuangan Ipda Reynold Wowor.
Melalui saluran telepon, Rabu 26 Februari 2025, ia membeberkan kerusakan rumah tersebut cukup parah.
"Ada atap hingga dinding yang rusak berat," kata dia.
Meski begitu, ia menegaskan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Kalau korban jiwa tak ada," ungkapnya.
"Saat kejadian, rumah tersebut tak ada orangnya," ucap dia.
Sebelumnya diketahui, Gempa berkekuatan 6.0 Magnitudo mengguncang Kabupaten Boltim, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu 26 Februari 2025.
Gempa tersebut terasa hingga di Kota Manado.
Beberapa warga Boltim tepatnya yang ada di Kecamatan Tutuyan sempat panik pasca gempa tersebut.
Bahkan, para warga sempat berterima Allahu Akbar dan keluar dari rumahnya.
"Kami sangat panik. Sempat keluar rumah pascagempa," ujar Shinta Masnapi salah satu warga via telepon.
Menurutnya, hampir semua warga yang ada disekitar rumahnya berteriak.
"Tadi sempat banyak yang panik, tapi sekarang Alhamdulillah sudah tenang lagi," katanya.
Meski terasa begitu kuat, namun warga Tutuyan lega setelah ada pemberitahuan dari BMKG.
"Kami baca tidak berpotensi Tsunami, jadi sekarang sudah kembali ke rumah," tandasnya. (ndo/nie)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita
Tutuyan Sering Dilanda Gempa, Warga Boltim Minta Pemerintah Siapkan Jalur Evakuasi |
![]() |
---|
Boltim Diguncang Gempa Berulang, BPBD Beber Tak Ada Jalur Evakuasi di Pesisir Pantai |
![]() |
---|
Pascagempa, Warga Molobog Timur Pilih Mengungsi ke Kebun, Begini Kata BPBD Boltim |
![]() |
---|
Gempa Susulan Puluhan Kali di Boltim, BMKG: Tidak Potensi Tsunami, Masyarakat Diimbau Tenang |
![]() |
---|
Rumah Rusak Akibat Gempa di Boltim Ternyata Milik Mantan Kades Jiko Belanga, Pemilik Sempat Panik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.