Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Rusak dan Diabaikan Sejak Awal Tahun, Jalan Provinsi di Bitung Justru Diperbaiki P/KB GMIM dan Warga

"Karung yang dipakai partisipasi dari masyarakat di Kelurahan Apela 1 dan 2. Sedangkan pasir dan tanah partisipasi dari bapak Marchel Pangemanan,"

Tribunmanado.co.id/Dok. PKB GMIM Damsyik Apela
PERBAIKI JALAN - Pria/Kaum Bapa (P/KB) Jemaat GMIM Damsyik serta masyarakat Kelurahan Apela 1 dan Apela 2 Bitung, Sulawesi Utara, menambal jalan provinsi yang longsor dan nyaris putus. Jalan tersebut sudah dibiarkan selama berminggu-minggu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Jalan provinsi mengalami longsor dan nyaris putus di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Ironisnya, jalan tersebut malah diperbaiki swadaya masyarakat, Selasa (4/2/2025).

Jalan itu terletak di Kelurahan Tewaan, Kecamatan Ranowulu, Bitung.

Di bawah koordinasi Pria/kaum Bapa (P/KB) Jemaat GMIM Damsyik Apela serta warga Kelurahan Apela 1, mereka seharian malendong atau kerja bakti menambal jalan yang longsor pakai material seadanya.

Mereka menggunakan tanah, pasir, hingga kayu dari batang pohon di sekitar kejadian.

Jalan provinsi tersebut longsor dan nyaris putus pada Sabtu (18/1/2025).

Selama berminggu-minggu, jalan longsor dan nyaris putus itu dibiarkan oleh pemerintah.

PERBAIKI JALAN - Pria / Kaum Bapa (P/KB) Jemaat GMIM Damsyik serta
PERBAIKI JALAN - Pria/Kaum Bapa (P/KB) Jemaat GMIM Damsyik serta masyarakat Kelurahan Apela 1 dan Apela 2 Bitung, Sulawesi Utara, menambal jalan provinsi yang longsor dan nyaris putus. Jalan tersebut sudah dibiarkan selama berminggu-minggu.

Jalan itu menjadi urat nadi karena menghubungkan empat kelurahan di Kecamatan Ranowulu.

Empat kelurahan berada di Kecamatan Ranowulu, yakni Kelurahan Apela 1, Apela 2, Kumersot, dan Karondoran, sedangkan Kelurahan Tewaan ada di Kecamatan Ranowulu.

Kamis (6/2/2025), Tribunmanado.co.id melakukan wawancara dengan Ketua Komisi P/KB jemaat GMIM Damsyik Apela, Penatua (Pnt) Refly Ombong.

Menurut Refly, aksi malendong tersebut dilakukan karena sudah berminggu-minggu tak diperbaiki.

Sementara akses jalan itu dilalui warga setiap harinya.

"Warga mengeluh ketika lewat merasa cemas, takut, dan tidak nyaman karena longsor dan nyaris putus. Sehingga kami bersepakat untuk menanggulangi untuk sementara waktu," jelas Refly Ombong, Kamis (6/2/2025).

Di bagian jalan yang longsor ditutup pakai 100 karung berisi pasir.

Baca juga: Angka Partisipasi Kasar Kuliah di Sulawesi Utara Baru 35 Persen

Baca juga: Bakal Ada PAW Lagi di DPRD Bitung Sulawesi Utara, Ini Orangnya

Kemudian di bagian luar, dipasang sisa-sisa kayu, misalnya dari pohon enau.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved