Angka Partisipasi Kasar Kuliah di Sulawesi Utara Baru 35 Persen

TRIBUNMANADO.CO.ID - Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK PT) di Sulawesi Utara masih 35 persen. 

Meskipun relatif rendah namun APK kuliah Sulawesi Utara lebih tinggi dari angka nasional yang baru 34 persen. 

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) 16 Suluttenggo, Munawir Sadzali Razak mengungkapkan, perlu kerja keras banyak pihak agar angka ini bisa didorong. 

"APK salah satu indikator maju tidaknya daerah. Kesejahteraan masyarakat sebuah daerah," ujar Munawir usai membuka pameran perguruan tinggi swasta, Sulawesi Education and Technology di Manado Town Square (6/2/2025). 

Katanya, pemerintah terus berupaya mendorong makin banyak lulusan SMA sederajat bisa lanjut ke bangku perguruan tinggi. 

"Pemberian beasiswa KIP Kuliah satu di antaranya. Namun, kita perlu terobosan lain untuk mendorong APK," jelasnya. 

Di sisi lain, LLDikti berharap agar pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota membantu. 

Kata Munawir, keberadaan perguruan tinggi swasta sangat membantu menyerap lulusan SMA. Sebab Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tidak bisa menampung semua lulusan SMA, SMK sederajat. 

Terkait itu, LLDikti berharap perguruan tinggi swasta di Sulawesi Utara meningkatkan kualitasnya sehingga menarik minat calon mahasiswa. Baik dari domestik maupun luar daerah. 

"Kita upayakan anak-anak di daerah bisa mendapatkan pendidikan perguruan tinggi di daerahnya. Ini ada manfaatnya karena uangnya bisa masuk ke daerah. Kalau bisa juga ya menarik mahasiswa dari daerah lain masuk ke sini sehingga ada perputaran ekonomi daerah," kata Munawir. 

Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) adalah perbandingan jumlah mahasiswa yang bersekolah di perguruan tinggi dengan jumlah penduduk usia kuliah (18-24 tahun).

APK PT di Indonesia sendiri sudah sesuai target yang ada namun akan diperbaharui menyusul sedang disusunnya renstra pendidikan tinggi 2025-2029.(ndo) 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.