Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Kisah Kurniaman Telaumbanua: Anak Kepulauan Mimpi Jadi Pendeta Kini Jabat Kakanwil Kemenkum Sulut

Pada podcast kali ini, Kurniaman Telaumbanua bercerita tentang perjalanan hidupnya hingga dia bisa sukses menjadi Kakanwil Kemenkum Sulut. 

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
Dokumentasi Tribun Manado
Kakanwil Kemenkum Sulawesi Utara, Kurniaman Telaumbanua, menjadi bintang tamu dalam Tribun Podcast, Kamis (16/1/2025). 

TM: Sebelum ke kota Manado, daerah mana yang sudah Anda lalui sebagai tempat kerja Anda? 

KT: Di Sumatera Utara kurang lebih saya bertugas dari tahun 2001 sampai 2019. Kemudian saya ditugaskan dengan promosi menjadi eselon 2B di Provinsi Papua sebagai Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM selama 1 tahun 5 bulan. Lalu saya dirotasi dan bertugas di Provinsi Bengkulu kurang lebih 1 tahun 1 bulan di sana. Dari situ saya dipromosi di eselon 2A di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual sebagai Direktur Merek dan Indikasi Geografis selama 2 tahun 9 bulan. Kemudian saya bertugas sebagai Kakanwil Kemenkum Sulut

TM: Pengalaman apa yang berkesan buat Anda selama bertugas di berbagai daerah? 

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Sulut, Ini Kata Olly Dondokambey

Baca juga: Ramalan Shio Naga - Macan - Kelinci - Kuda pada Jumat 17 Januari 2025: Perhatian Ekstra

KT: Semuanya daerah yang pernah saya datangi berkesan dan sangat baik. Tapi ada yang sangat sulit dilupakan saat bertugas di Papua. Di sana saya bisa bersosialisasi bahkan tinggal dengan penduduk, seperti di daerah Biak, Nabire dengan menelusuri sungai. Itu bagi saya adalah sesuatu yang tak pernah pikirkan sebelumnya. Apalagi bisa tidur dan bersosialisasi dengan gaya warga di sana. 
Di sana saya melihat potensi masyarakat. Kalau kita sungguh-sungguh melayani mereka, bisa dilihat persaudaraan yang baik dengan kita. Itu tidak bisa saya lupakan. 

TM: Apa yang dipikirkan Anda setelah ditugaskan sebagai Kakanwil Kemenkum Sulut

KT: Saya melihat Sulut memiliki potensi yang luar biasa seperti budaya, adat istiadat, karya seni, dan kulinernya dan daerah wisata ini belum tersentuh secara baik. Karena saya pernah bertugas selama 3 tahun di HAKI ini, di situ saya melihat banyak hal potensi yang perlu digali. Misalnya seperti Tomohon, banyak festival bunga dan ada daerah pariwisata. Kita kaitkan agar mendorong budaya itu dilindungi kekayaan intelektual yang perlu kita tampilkan di sana maka itu bisa menjadi daya tarik. Jadi saya senang bertugas di sini.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved