Jadwal 12 Full Moon di 2025: Begini Dampaknya ke Makluk Hidup
Full moon atau bulan purnama adalah salah satu dari delapan fase bulan, di mana seluruh permukaan bulan terlihat terang dari Bumi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Full moon atau bulan purnama adalah salah satu dari delapan fase bulan, di mana seluruh permukaan bulan terlihat terang dari Bumi.
Bulan purnama biasanya berada di seberang matahari dalam orbitnya mengelilingi Bumi, menyebabkan sisi bulan yang terkena sinar matahari dapat sepenuhnya terlihat dari Bumi.
Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, siklus fase bulan berlangsung hampir sebulan, selama 29,5 hari, periode yang dikenal sebagai bulan sinode.
Full moon biasanya terjadi satu kali dalam bulan kalender. Namun, fenomena ini juga dapat terjadi dua kali dalam sebulan, jika bulan purnama terjadi di dua hari pertama pada bulan tertentu.
Bulan purnama atau fenomena full moon yang terjadi dua kali dalam bulan yang sama dikenal dengan nama “blue moon," terjadi rata-rata sekitar sekali setiap 33 bulan.
Bulan purnama biasanya dianggap sebagai fase bulan yang paling mencolok karena selama fase ini sinar matahari paling banyak terpantul dari Bulan ke Bumi.
Dikutip dari laman Live Science, berikut ini adalah tanggal untuk dapat menyaksikan fenomena full moon atau bulan purnama pada tahun 2025:
- Senin, 13 Januari 2025
- Rabu, 12 Februari 2025
- Jumat, 14 Maret 2025, juga gerhana bulan total
- Sabtu, 12 April 2025
- Senin, 12 Mei 2025
- Rabu, 11 Juni 2025
- Kamis, 10 Juli 2025
- Sabtu, 9 Agustus 2025
- Minggu, 7 September 2025, juga gerhana bulan total
- Senin, 6 Oktober 2025, juga supermoon
- Rabu, 5 November 2025, juga supermoon
- Kamis, 4 Desember 2025, juga supermoon.
Selain itu, terjadi juga dua gerhana bulan pada tahun 2025, pertama pada 13 hingga 14 Maret yang akan menjadi gerhana bulan total.
Gerhana bulan yang kedua terjadi pada 7 hingga 8 September, yang juga akan terjadi gerhana bulan total. Gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Asia dan Australia.
Dampak di Bumi
Dampak full moon atau bulan purnama tidak hanya berpengaruh pada lingkungan. Fenomena alam ini juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental manusia.
Beberapa di antaranya telah dibuktikan dalam penelitian. Namun, ada juga beberapa teori takhayul yang sampai saat ini masih dipercayai.
Contohnya pada 1970-an, psikiater Arnold Lieber berteori bahwa bulan memengaruhi "pasang biologis" tubuh dan mengubah perilaku manusia. Hal itu menyebabkan peningkatan tingkat kekerasan dan pembunuhan.
Namun teori tersebut telah dibantah karena mulai banyak penelitian yang menghubungkan full moon dengan perilaku manusia dan kondisi kesehatan. Dari situ dibuktikan bahwa teori tentang dampak bulan purnama pada tingkat kekerasan tidaklah berdasar.
Berikut ulasan dampak full moon terhadap manusia mengutip dari berbagai sumber. Dampak Full Moon
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.