Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kaleidoskop 2024

Kaleidoskop Ekonomi Sulut Tahun 2024, Daging Babi Mahal hingga Listrik Padam Lebih dari 30 Jam

Sepanjang tahun 2024, begitu banyak peristiwa, momentum yang terjadi dan menarik perhatian khalayak di Bumi Nyiur Melambai. 

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Harga daging babi di Sulawesi Utara relatif mahal dengan rata-rata Rp 130 ribu per kilogram. Kondisi ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2023 hingga kini. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Tahun 2024 tinggal menghitung jam. Lembaran terakhir dari 365 hari segera ditutup. 

Warga Sulawesi Utara bersiap mengisi lembaran demi lembaran hari di tahun 2025.

Sepanjang tahun 2024, begitu banyak peristiwa, momentum yang terjadi dan menarik perhatian khalayak di Bumi Nyiur Melambai. 

Di bidang ekonomi, tahun 2024 bisa dibilang masih tahun pemulihan dan kebangkitan. Dampak Covid-19 masih terasa. Ekonomi Sulawesi Utara berangsur pulih. 

Pakar ekonomi menyebut bahwa "recovery rate" ekonomi Sulawesi Utara sudah di angka 70-80 persen dibanding tahun 2019, sebelum pandemi datang. 

Dari sekian banyak momentum ekonomi, ada beberapa yang terekam dan berdampak pada perekonomian Sulawesi Utara

Berikut ini momentum ekonomi Sulawesi Utara yang menonjol di tahun 2024

Harga daging babi di Sulawesi Utara relatif mahal dengan rata-rata Rp 130 ribu per kilogram. Kondisi ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2023 hingga kini.
Harga daging babi di Sulawesi Utara relatif mahal dengan rata-rata Rp 130 ribu per kilogram. Kondisi ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2023 hingga kini. (Tribun Manado/Fernando Lumowa)

Harga daging babi mahal

Dampak wabah African Swine Flu (ASF) yang melanda Sulawesi Utara pada tahun 2023 berdampak sampai tahun 2024. Putusnya rantai produksi babi di Sulut menyebabkan ketimpangan antara produksi (stok) daging babi dengan kebutuhan. 

Ketiadaan babi siap potong dalam jumlah besar membuat harga daging babi melesat. Kenaikan harga yang terjadi sejak akhir tahun 2023 berlangsung setahun lebih. Saat ini harga daging babi rata-rata di Sulawesi Utara mencapai Rp 130 ribu per kilogram. 

Langkah Pemprov Sulawesi Utara mendatangkan babi siap potong dari Bali beberapa kali belum mampu mengatasi persoalan. 

Meski sekali didatangkan ribuan ekor, tidak mampu memenuhi kebutuhan daging babi di Sulut yang sangat besar setiap hari. 

Kunci dari persoalan ini ialah mengembalikan produksi babi seperti sebelum demam ASF terjadi. Dibutuhkan indukan dalam jumlah yang sangat besar disertai ketekunan peternak untuk membudidayakan. 

Harga daging babi tinggi berdampak besar pada sektor ekonomi mikro. Tak sedikit pedagang makanan, UMKM pemilik warung makan, restoran, katering maupun ritel yang terdampak. 

Antrean Solar Subsidi 

Persoalan klasik antrean kendaraan diesel untuk mengisi tangki dengan solar subsidi masih jamak di Sulawesi Utara

Fenomena antrean solar jadi pemandangan biasa. Pemandangan ini kerap tersaji di sejumlah SPBU yang memiliki hak menyalurkan solar subsidi. 

Dugaan masih maraknya mafia solar ditengarai menjadi salah satu faktor pemicu maraknya antrean solar. 

Dibutuhkan ketegasan pemerintah dan aparat untuk mengurai benang kusut antrean solar subsidi. Langkah menambah kuota solar subsidi seperti bukan satu-satunya solusi. Ketegasan diperlukan agar subsidi tepat sasaran. 

Inflasi yang terkendali

Sepanjang tahun 2024 tidak terjadi gejolak harga bahan kebutuhan pokok ataupun komoditas holtikultura (volatile food) seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Meskipun memang, secara umum, harga beras naik secara nasional. Fenomena ini terjadi di seluruh Nusantara. Demikian pula harga daging babi yang sudah naik sejak tahun 2023 akibat terbatasnya produksi. 

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, harga bahan kebutuhan pokok, terutama komoditas seperti cabai rawit, tomat, bawang merah melesat pada saat menjelang Hari Besar Keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal Tahun Baru. 

Belajar dari pengalaman tahun 2023, harga cabai rawit tembus di atas Rp 100 ribu saat Bulan Puasa dan jelang Natal, tahun ini fenomena itu tidak terjadi. 

Hal ini tidak lepas dari fungsi koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Utara yang menggagas beragam langkah aksi strategis pengendalian inflasi. 

Disamping mendorong masyarakat dan kelompok tani menanam rica, bawang merah dan tomat, TPID yang dipimpin Bank Indonesia melakukan kebijakan dan komunikasi strategis dengan para pihak terkait. 

Berkat langkah-langkah aktif tersebut, angka inflasi Sulawesi Utara tahun 2024 dalam rentang target nasional plus minus 1 persen dari 2,5 persen. Inflasi yang terkendali berdampak positif pada gerak roda ekonomi daerah. 

Listrik padam lebih dari 30 jam dan Panic Buying BBM

Rabu 11 Oktober 2024, listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo padam total. Blackout terjadi mulai sekitar pukul dua siang dan berlangsung hingga keesokan harinya. Berdasar data, listrik padam akibat gangguan pada jaringan distribusi 150 kV berlangsung lebih dari 24 jam. Bahkan ada wilayah tertentu yang listrik baru menyala setelah 30 jam. 

Ketiadaan listrik memukul pelayanan SPBU yang menyalurkan BBM untuk masyarakat. Akibat listrik padam, warga kesulitan mendapatkan BBM. 

Akibatnya, antrean panjang kendaraan tetjadi di hampir semua SPBU. Antrean panjang berlangsung hingga dua hari pasca padamnya listrik. Kejadian ini dimanfaatkan mereka yang tak bertanggungjawab. 

Penjual Pertalite eceran menjual BBM subsidi ini Rp 20-25 ribu per liter. Dari biasanya Rp 12 ribu. Bahkan, di bilangan Malalayang Manado, ada yang berani menjual Rp 60 ribu per liter. Si penjual diamankan Polisi setelah viral di medsos. 

Warga cemas tak mendapatkan BBM dan terpengaruh hoax bahwa akan ada lagi blackout. Panic buying membuat hampir semua SPBU dipenuhi antrean kendaraan.

Penetapan UMP 2025

Upah Minimum Provinsi Sulawesi Utara kembali dinaikkan. Gubernur Sulawesi Utara menetapkan UMP tahun 2025 naik 6,5 persen. 

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menetapkan UMP tahun2025 naik menjadi Rp 3.775.425 dibandingkan UMP tahun 2024 isebesar Rp 3.545.000.

Kenaikan UMP tahun 2025 sebesar 6,5 persen tersebut memperhatikan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025 serta mempertimbangkan rekomendasi Dewan Pengupahan Sulawesi Utara.

Selain menetapkan UMP, Gubernur Olly Dondokambey juga menetapkan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) yang akan berlaku tahun depan.

UMSP tahun 2025, kata Gubernur, lebih tinggi 2,5 persen dibandingkan dengan UMP tahun 2025.

Kenaikan UMP membuat pelaku usaha menerima meskipun sebelumnya mengemukakan alasan menolak naik di angka yang ditetapkan. UMP Sulawesi Utara tercatat masih di lima besar nasional. 

Bagi buruh, kenaikan UMP ini sebuah kabar baik namun butuh pengawasan apakah nantinya pengusaha menerapkannya atau hanya sekadar di atas kertas. (Ndo)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved