Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Natal 2024

Jelang Natal, Masyarakat Sulut Diimbau Konsumsi Daging dengan Bijak untuk Selamatkan Satwa Liar

Keberadaan satwa liar di Sulawesi Utara sudah dalam titik terancam punah. Namun jelang Natal dan Tahun Baru permintaan diperkirakan akan meningkat.

|
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado
Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki, Purnama Nainggolan, dan Asisten Edukasi Program Selamatkan Yaki, Aprilia Balandatu saat hadir sebagai narasumber di Tribun Manado Podcast, Kamis (19/12/2024). 

TRTIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jelang Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2025, permintaan terhadap daging satwa liar di pasar tradisional diperkirakan akan meningkat.

Sementara keberadaan satwa liar di Sulawesi Utara sudah dalam titik terancam punah. 

Untuk membahas isu ini, TribunManado.co.id menghadirkan narasumber dari Program Selamatkan Yaki, yaitu Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki, Purnama Nainggolan, dan Asisten Edukasi Program Selamatkan Yaki, Aprilia Balandatu, Kamis (19/12/2024). 

Podcast kali ini mengangkat tema "Rayakan Natal dan Tahun Baru dengan Konsumsi Daging yang Bijak," yang dipandu oleh Jurnalis Tribun Manado, Mauren Lumempow.

Purnama Nainggolan menjelaskan bahwa Program Selamatkan Yaki telah beroperasi penuh sejak tahun 2011, meskipun sebelumnya sudah sering melakukan penelitian terkait satwa liar di Sulawesi Utara.

"Program ini dimulai dengan penelitian dan kami menyadari bahwa ada kebutuhan untuk perubahan perilaku masyarakat," ujarnya.

Menurut Nainggolan, survei yang dilakukan menunjukkan bahwa populasi Yaki, spesies yang terancam punah, telah berkurang hingga 80 persen dalam beberapa tahun terakhir.

"Selamatkan Yaki kini fokus untuk menyelamatkan Yaki di habitat yang sehat, karena hewan ini dilindungi," tambahnya.

Penelitian menunjukkan bahwa permintaan terhadap daging satwa liar cenderung meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Perubahan perilaku masyarakat tentu tidak mudah. Oleh karena itu, Selamatkan Yaki terus berusaha menyampaikan informasi dan menunjukkan fakta-fakta yang ada, dengan harapan dapat membangkitkan kepedulian masyarakat," jelas Nainggolan.

Kepedulian ini diharapkan dapat menjadi kekuatan bersama untuk melestarikan satwa liar di Sulawesi Utara

Beberapa satwa liar yang terancam punah di Sulawesi Utara antara lain Yaki, babi rusa, anoa, maleo, dan Tembung. Tembung, meskipun dilindungi, masih ditemukan dijual di pasar-pasar di Motoling dan Tompaso Baru.

"Memang tidak mudah untuk mengatakan 'jangan jual'. Hukum pasar berlaku, orang akan menjual jika ada permintaan. Karena itu, kita perlu menjangkau semua pihak. Baik penjual, pemburu, hingga konsumen untuk memberikan edukasi tentang pentingnya melindungi satwa liar," jelasnya.

Menjelang Natal, merupakan waktu puncak konsumsi daging,

Selamatkan Yaki mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih makanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved